kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi Emiten Tambang Emas Berkilau pada Semester I-2024


Rabu, 31 Juli 2024 / 18:14 WIB
Produksi Emiten Tambang Emas Berkilau pada Semester I-2024
ILUSTRASI. Sejumlah emiten tambang melaporkan hasil produksi emas mereka untuk semester pertama tahun 2024.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tambang melaporkan hasil produksi emas mereka untuk semester pertama tahun 2024. 

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), salah satu perusahaan sektor pertambangan emas menunjukkan performa yang signifikan. 

Pada periode Januari hingga Juni 2024, BRMS mencatatkan produksi emas mencapai 26,744 ons atau 832 kilogram.

Menurut Direktur & Chief Investor Relations Officer BRMS, Herwin Hidayat, capaian produksi ini sudah melebihi angka produksi pada semester pertama tahun 2023, yang tercatat sebesar 7,611 ons atau 236 kilogram. 

Baca Juga: Musim Rilis Laporan Keuangan, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Emiten Tambang

"Di awal tahun ini, kami telah menetapkan target produksi emas untuk keseluruhan tahun 2024 yang ditetapkan di atas 35,000 ons. Ini merupakan angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan produksi emas tahun 2023 yang hanya mencapai 23,270 ons atau 724 kilogram," ungkap Herwin dalam pernyataannya kepada Kontan pada Rabu (31/7).

Saat ini, fokus utama BRMS adalah menyelesaikan konstruksi pabrik emas ketiga dengan metode heap leach yang terletak di Palu, yang diharapkan rampung pada akhir tahun ini. 

Pabrik ini akan berperan penting dalam meningkatkan kapasitas produksi emas di masa depan. Selain itu, BRMS juga sedang dalam proses pembangunan pabrik emas baru di Gorontalo yang direncanakan akan selesai pada Juni 2026.

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Emiten pertambangan yang berada di bawah Group Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), melalui anak usaha yang bergerak di sektor pertambangan emas, PT Agincourt Resources (PTAR), mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. 

Selain itu, PT Sumbawa Jutaraya (SJR) yang juga merupakan bagian dari UNTR, mengelola tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Hingga Juni 2024, total penjualan emas dari tambang Martabe mencapai 110 ribu ons, mengalami kenaikan tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencatatkan penjualan sebesar 109 ribu ons. 

"Penjualan emas hingga semester pertama tahun ini adalah 110 ribu ons. Kami memproyeksikan penjualan untuk semester kedua akan sesuai dengan ekspektasi tahunan kami, sekitar 200-210 ribu ons," ujar Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, kepada Kontan.

Sara menambahkan bahwa SJR telah memulai produksi pada akhir semester pertama 2024 dan diharapkan dapat mencatatkan penjualan emas pada semester kedua tahun ini dengan proyeksi penjualan sekitar 20 ribu ons.

PT Amman Mineral Internasional (AMMN)

PT Amman Mineral Internasional (AMMN), yang dikenal sebagai pengelola tambang emas terbesar kedua di Indonesia, melaporkan produksi emas sebesar 494,895 ons dengan volume penjualan mencapai 344,235 ons. 

Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie, menyatakan bahwa produksi ini meningkat sebesar 189% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, mencatatkan rekor produksi tertinggi untuk semester pertama dalam tujuh tahun terakhir. 

Kenaikan harga emas sebesar 13% turut berkontribusi pada peningkatan kinerja perusahaan.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Tambang Unggulan di Tengah Musim Rilis Laporan Keuangan

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Sementara itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), emiten tambang emas pelat merah, mengalami penurunan produksi. 

Corporate Secretary Division Head ANTM, Syarif Faisal Alkadrie, menyebutkan bahwa pada semester pertama 2024, ANTM masih menghadapi berbagai tantangan termasuk perizinan, kondisi geopolitik-ekonomi global, dan fluktuasi harga komoditas.

ANTM mencatatkan volume produksi emas sebesar 439 kilogram atau 14,114 troy ons pada semester pertama 2024, mengalami penurunan sebesar 26,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 594 kilogram atau 19,098 troy ons. 

Meskipun terjadi penurunan secara tahunan (YoY), produksi secara kuartalan menunjukkan tren positif dengan capaian 273 kilogram atau 8,777 troy ons pada kuartal kedua 2024, meningkat sekitar 64% dari kuartal pertama yang hanya mencapai 166 kilogram atau 5,337 troy ons.

Dari sisi penjualan, ANTM membukukan volume penjualan emas sebanyak 15,969 kilogram atau 513,415 troy ons pada semester pertama 2024, meningkat sebesar 18,21% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 13,508 kilogram atau 434,292 troy ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×