Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Indonesia Power ternyata mampu menghasilkan 280.000 ton reduksi karbon dari upgrade proyek pembangkit panas bumi (PLTP) Gunung Salak. Perusahaan jasa perdagangan karbon, South Pole Carbon Asset Management Ltd, menyerahkan hasil verifikasi kepada Indonesia Power, kemarin (28/10).
Hasil reduksi karbon bertipe Voluntary Emmision Reduction (VER) ini ditaksir menghasilkan Rp 23,7 miliar bagi Indonesia Power. Harga VER di pasar karbon internasional saat ini 6 euro per ton. Seratus ribu di antaranya sudah terjual ke perusahaan gas dari Jerman, Erdgass Sudbayem. Sisanya masih ditawarkan di pasar internasional.
Direktur South Pole Indonesia, Paul Butar-Butar mengaku kagum dengan rencana Indonesia Power. "Mereka sebenarnya tidak terkena kewajiban pengurangan emisi gas rumah kaca, namun memiliki niat baik dalam menukar emisi karbonnya," ujarnya.
Ketua Tim Antisipasi Perubaham Iklim Global Indonesia Power, Anna Reani menyatakan, Indonesia Power masih membidik proses Clean Development Mechanism (CDM). Sebab, harga jual hasil reduksi karbon dengan CDM lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News