kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Produksi Minyak Sejak Tahun 2020 Terus Menyusut, Apa Penyebabnya?


Sabtu, 10 Agustus 2024 / 07:30 WIB
Produksi Minyak Sejak Tahun 2020 Terus Menyusut, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030 menghadapi berbagai tantangan.. KONTAN/Barlie Harlim Noe


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BOJONEGORO. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan bahwa pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030 menghadapi berbagai tantangan.

Dalam kesempatan di Bojonegoro pada Jumat (9/8), Arifin menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk mengejar target tersebut dengan memperhatikan masukan dari para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS).

"Kami terus berkomunikasi dan berdiskusi dengan SKK dan Direktorat Jenderal Migas untuk menemukan cara meningkatkan produksi, baik dari lapangan yang sudah ada maupun dari eksplorasi lapangan baru," ujarnya.

Arifin menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap saran-saran yang konstruktif guna meningkatkan produksi minyak. Ia menekankan pentingnya membangun ketahanan energi dan menciptakan peluang bisnis dengan prinsip win-win untuk semua pihak.

Baca Juga: Menteri ESDM Optimistis Target Produksi Gas Bumi 12 mmscfc Tercapai 2030

Selain itu, Arifin menyebutkan bahwa upaya peningkatan produksi tidak hanya difokuskan pada lapangan yang sudah ada. Ia berharap adanya aktivitas seismik baru dan eksplorasi yang dapat mempercepat deteksi sumber daya baru.

"Kami berharap hasil seismik yang dilakukan pada tahun 2020, yang mengidentifikasi lima wilayah potensial baru, dapat segera dieksplorasi untuk mendapatkan kepastian," tambahnya.

Saat ini, pemerintah menargetkan produksi lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada 2030. Namun, realisasi produksi minyak pada semester I-2024 mencapai 578 ribu barel per hari (bph), mengalami penurunan 4,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang tercatat 605 ribu bph. Penurunan produksi ini telah terjadi selama lima tahun terakhir.

Sejak tahun 2020, produksi minyak di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Faktor penyebab utama adalah lapangan minyak yang sudah tua dan belum ditemukan prospek lapangan minyak baru. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah berfokus pada penambahan produksi dari lapangan baru.

Baca Juga: BBM Baru Rendah Sulfur Meluncur September Ini, Kemenko Marves: Bakal Disubsidi

Arifin juga menyampaikan, meskipun produksi minyak mengalami penurunan, produksi gas bumi menunjukkan tren kenaikan setelah sempat turun. Berikut adalah data realisasi produksi minyak sejak tahun 2020:

  • 708 ribu barel per hari (mbopd) pada 2020
  • 659 ribu barel per hari (mbopd) pada 2021
  • 612 ribu barel per hari (mbopd) pada 2022
  • 606 ribu barel per hari (mbopd) pada 2023
  • 578 ribu barel per hari (mbopd) hingga Juni 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×