kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi nikel anak usaha Antam di Gag-Papua meroket 410%


Rabu, 17 April 2019 / 18:11 WIB
Produksi nikel anak usaha Antam di Gag-Papua meroket 410%


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Gag Nikel, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mencatatkan lonjakan produksi bijih nikel sepanjang kuartal I tahun ini. Perusahaan yang mengoperasikan tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat itu menorehkan kenaikan produksi empat kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Presiden Direktur PT Gag Nikel, Risono, mengungkapkan, produksi bijih nikel pada kuartal I tahun 2019 mencapai 414.000 ton. Jumlah itu naik 410% dibandingkan dengan produksi bijih nikel pada kuartal I 2018 yang hanya sebesar 101.000 ton.

"Capaian ini masih sesuai target yang ditetapkan tahun ini, yang rencananya dua kali lipat dari tahun 2018," kaat Risono kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4).

Risono bilang, pada tahun ini PT Gag Nikel membidik produksi sebesar 1,8 juta ton bijih nikel. Jumlah itu naik dua kali lipat dibanding realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 912.000 ton bijih nikel.

Alasannya, lanjut Risono, tahun lalu masih merupakan tahap awal operasi produksi mengingat izin operasi produksi PT Gag Nikel baru terbit di akhir tahun 2017. "Tahun 2018 kan tahun pertama operasi produksi. Artinya untuk awal kan kita bangun infrastruktur dulu," katanya.

Asal tahu saja, produksi dari PT Gag Nikel berkontribusi sebesar 9,8% bagi perolehan bijih nikel Antam pada tahun lalu. Sementara pada tahun ini, Risono menyampaikan kontribusi produksi bijih nikel dari Gag ditargetkan meningkat jadi 17,14%.

"Produksi dan kontribusi (dari PT Gag Nikel) meningkat, karena Antam sendiri meningkatkan produksi bijih nikel-nya," imbuhnya.

Seperti diketahui, sepanjang tahun ini, Antam mematok target produksi sebanyak 10,5 juta ton, ataumeningkat 14% dari tahun 2018 yang sebesar 9,2 juta wmt. Sedangkan target penjualannya sebesar 8 juta ton atau naik 18% dari tahun 2018 yang ada di angka 6,7 juta ton.

Sementara itu, mulai tahun 2020, Risono menargetkan bahwa produksi bijih nikel dari PT Gag Nikel bisa mencapai level 3 juta ton. Besaran itu ditargetkan lantaran mempertimbangkan nilai ekonomis dari smelter yang akan dibangun.

Adapun, pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) nikel yang dimaksud itu rencananya akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat. Pembangunan smelter ini sempat terhambat karena pencarian mitra melalui beauty contest yang dilakukan Antam tidak menghasilkan pemenang.

Alhasil, Antam pun memutuskan untuk jalan sendiri, dan nantinya akan menunjuk kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Hingga saat ini, Antam masih melakukan Feasibility Study (FS) dan Bankable Feasibility Study (BFS) yang ditargetkan akan selesai pada Juni 2019.

Rencana awalnya, smelter ini akan memiliki kapasitas sebesar 40.000 ton nikel dan 500.000 ton stainless steel per tahun dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai US$ 1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×