kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produktivitas sawit petani swadaya masih rendah


Selasa, 29 November 2016 / 19:30 WIB
Produktivitas sawit petani swadaya masih rendah


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pengelolaan perkebunan kelapa sawit milik petani swadaya di Indonesia membutuhkan perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah. Pasalnya, dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia 11,4 juta hektare (ha), petani menguasai seluas 4,4 juta ha atau sekitar 44%, dimana petani swadaya memiliki porsi terbesar yakni 3,5 juta ha, dan sisanya dari petani plasma.

Meskipun menguasai hampir separuh dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit, produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat masih rendah yakni sekitar 27% hingga 38% dari keseluruhan produksi minyak sawit Indonesia.

Kondisi ini cukup memprihatinkan. Sejauh ini, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah belum memberikan perhatian serius untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit petani swadaya.

Menurut Mansuetus Darto, Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) persoalan mendasar rendahnya produktivitas petani swadaya ini lantaran tidak adanya pembinaan dan perhatian dari pemerintah daerah. Selain itu, petani sawit swadaya juga tidak memiliki akses terhadap pelatihan dan keuangan untuk melakukan replanting agar dapat meningkatkan produktivitas sawit mereka.

"Bahkan sudah satu tahun terbentuknya Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), tapi belum ada progress untuk memberikan pelatihan kepada petani swadaya," ujar Darto, Selasa (29/11).

Lebih jauh, Darto mengatakan data statistik yang dipublikasikan pemerintah tidak akurat. Pasalnya, tidak ada pendataan jumlah dan luas lahan perkebunan kepala sawit swadaya di tingkat kabupaten selama ini. "Jadi bagaimana bisa pemerintah menyimpulkan luas lahan kelapa sawit petani swadaya 3,5 juta ha," imbuhnya.

Dari segi akses permodalan, petani swadaya juga masih kesulitan sebab mereka tidak dapat mendapatkan akses pinjaman dari perbankan bila tidak memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) atas lahan perkebunan kelapa sawit mereka. Untuk itu, ia mendesak pemerintah memerhatikan petani sawit swadaya agar dapat pelatihan dan pengetahuan serta pendanaan dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Bila tidak, maka ini akan berdampak pada penurunan produksi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) Joko Arif mengatakan berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan INOBU maka diperlukan pembentukan kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit petani swadaya. Selain itu diperlukan juga pendaftaran kebun maupun sertifikasi hak atas tanah untuk meningkatkan keberlanjutan dan pendapatan petani-petani kecil.

"Berdasarkan hasil penelitian kami di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Seruyan di Kalimantan Tengah ditemukan bahwa seluruh petani kecil mandiri bertani tanpa dukungan dari pemerintah," ujarnya.

Akibat tidak adanya perhatian dari pemerintah, menyebabkan terganggunya produktivitas dan keberlanutan dari praktik pertanian kelapa sawit. Karena itu, INOBU merekomendasikan agar pemerintah mengintervensi petani kecil mandiri agar bisa meningkatkan produksi mereka. Selain itu, INOBU juga meminta pemerintah memperjelas status hukum atas tanah-tanah milik suku asli, khususnya yang berada di kawasan hutan.

Sejalan dengan itu, pemerintah juga perlu mendukung agar petani tergabung dalam kelompok tani dan koperasi untuk meningkatkan akses petani mendapatkan pupuk, kredit dan pelatihan pertanian. Joko mengingatkan pemerintah kalau budidaya kelapa sawit untuk petani kecil dapat menguntungkan dan memenuhi syarat keberlanjutan bila dilakuakn dengan benar. Namun untuk mencapai hal itu, petani kecil membutuhkan dukungan yang terus menerus dan sistematis dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×