CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Produsen Lampu Lokal Bidik Ekspor ke ASEAN dan Australia


Rabu, 24 Juni 2009 / 06:46 WIB


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengusaha lampu hemat energi (LHE) lokal bersiap-siap untuk mulai mengekspor. Mereka akan masuk ke pasar ASEAN dan Australia mulai 2010 mendatang.

Saat ini sedikitnya sudah ada lima perusahaan yang sedang bersiap-siap. Tiga di antaranya PT Gunawan Electrindo, PT Hikari, dan PT Sentra Solusi Electrindo.

Produsen menargetkan volume ekspor LHE setahun mencapai 5 juta unit senilai US$10 juta. Jumlah ini bakal meningkat tiga kali lipat pada 2011 menjadi US$ 30 juta.

“Produk asal Indonesia ini akan mengisi pasar yang ditinggalkan China,” kata Ketua Umum Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo, Selasa (23/6).

Dulu, papar John, ASEAN dan Australia merupakan pasar utama produk LHE dari China. Tapi, mereka mulai mengurangi ekspor lantaran tergiur dengan pasar Eropa.

Alhasil, sejak beberapa tahun terakhir, ekspor LHE China ke Negara ASEAN dan Australia turun drastis, sementara kebutuhan di sana tetap ada.

Di sisi lain, kata John, industri LHE lokal terus mandek karena hanya fokus menggarap pasar lokal saja. Satu-satunya perusahaan LHE lokal yang telah menggarap pasar ekspor hanya PT Panasonic. Mereka mengekspor ke Jepang dengan volume sekitar 5 juta unit per tahun.

Saat ini, jumlah produsen LHE lokal mencapai 18 perusahaan. Mereka memproduksi 48 merek. Di pasar domestik, mereka bersaing dengan 70 merek LHE impor.

Dari kebutuhan LHE nasional tahun ini sebanyak 160 juta unit, John optimis, sebanyak 50% dapat disuplai oleh produksi dalam negeri. "Ini sudah baik. Dua tahun lalu, komposisinya masih 90% impor sisanya lokal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×