Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Sampai tutup tahun nanti, RMB membidik volume penjualan hingga 300.000 unit, sama seperti target tahun kemarin. Catatan saja, angka tersebut sedikit lebih besar ketimbang realisasi penjualan sepeda RMB tahun lalu yang berkisar 280.000-an unit.
RMB sendiri sudah menyiapkan sejumlah strategi demi mengejar target. Hendra bilang, RMB berencana meluncurkan banyak varian produk baru pada tahun ini untuk merangsang minat pasar. Selain itu, RMB juga akan meracik ulang portfolio produk sepeda perusahaan.
Bila sebelumnya porsi produksi lebih dititikberatkan pada sepeda sepeda lipat dengan porsi 70%, kini porsi sepeda lipat perusahaan dalam total produksi ditekan ke angka 60% dari total produksi.
Sisanya akan diisi oleh ragam model/jenis sepeda lainnya. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan preferensi/minat pasar yang kini lebih beragam.
Baca Juga: Masih dipatok terjangkau, ini harga sepeda gunung anak Polygon Maze 20 Februari 2021
Berikutnya, RMB juga akan mengungkit penjualan ekspor dengan membidik target-target pasar baru. Saat ini, RMB tengah menjajaki peluang ekspor ke Thailand, Filipina, dan Australia. Sebelumnya, penjualan ekspor RMB sudah menjangkau Singapura dan Malaysia.
Tahun ini, RMB juga menimbang opsi untuk melakukan penurunan harga sekitar 5%-10%. Hal ini dilakukan guna meningkatkan daya saing sepeda perusahaan di tengah penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
“Sekarang tinggal bagaimana strategi bisnis masing-masing brand untuk merebut market yang menurun,” kata Hendra.