Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - Direktur Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kemtan), I Ketut Diarmita meminta dinas PKH provinsi Aceh menggenjot pelaksanaan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Beberapa langkah yang dilakukan untuk menggenjot program Upsus Siwab, antara lain lewat inseminasi buatan (IB), sinkronisasi dan penanganan gangguan reproduksi pada sapi.
Ketut menyampaikan, melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat. Sehingga upaya efisiensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Strategi yang digunakan, yaitu dengan memastikan sapi maupun kerbau betina dewasa sebagai akseptor agar siap bunting dengan menggunakan teknik IB.
"Untuk mengoptimalkan strategi, peningkatan kualitas unsur yang berpengaruh terhadap keberhasilan IB seperti ternak, peternak, semen beku, dan petugas (inseminator, PKb dan ATR) juga harus dimaksimalkan secara bersamaan,” jelas Ketut dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9).
Data kumulatif Direktorat Jenderal (Ditjen) PKH per 4 September 2017, capaian IB secara nasional adalah 2,39 juta ekor atau 59,3% dari target 4.03 juta ekor. Dan capaian kebuntingan adalah 811.342 ekor atau 26,9 % dari target 3.016.334 ekor , serta jumlah kelahiran sebanyak 509.975 ekor.
Kontribusi Aceh terhadap target nasional, yaitu 105.867 akseptor untuk IB dan 60.344 ekor untuk sapi siap bunting. Sedangkan, capaian IB kumulatif Aceh per 4 September 2017 mencapai 26.305 ekor. Untuk capaian kebuntingan, jumlah ternak bunting di Aceh sebanyak 20.481 ekor.
Menurut Ketut, sebagai daerah introduksi, kontribusi kabupaten Bireuen terhadap target IB dan kebuntingan Upsus Siwab dari provinsi Aceh cukup besar. Bireuen merupakan daerah ternak sapi terbesar ketiga setelah kabupaten Aceh Utara dan Aceh Besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News