kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Program MBG Berpotensi Dorong Pertumbuhan Impor Kedelai AS ke Indonesia


Selasa, 16 September 2025 / 19:45 WIB
Program MBG Berpotensi Dorong Pertumbuhan Impor Kedelai AS ke Indonesia
ILUSTRASI. Jim Sutter, Chief Executive Officer USSEC.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah dinilai berpotensi mendorong kenaikan impor kedelai ke Indonesia. Pasalnya, kedelai menjadi bahan utama tempe dan tahu yang berpotensi masuk dalam menu program tersebut.

Dewan Ekspor Kedelai AS atau The U.S. Soybean Export Council (USSEC) mencatat sepanjang 2024 ekspor kedelai AS ke Indonesia mencapai 2,61 juta ton. Jumlah itu setara dengan 34% dari total pasar ekspor kedelai AS. Dari volume tersebut, sebanyak 2,42 juta ton berupa kedelai utuh, 193.000 ton bungkil kedelai, dan 130 ton minyak kedelai.

Jim Sutter, Chief Executive Officer USSEC, menyebut pihaknya melihat peluang besar dari implementasi MBG. Menurutnya, jika tempe atau tahu dimasukkan dalam menu makanan sekolah, maka permintaan kedelai dari Indonesia berpotensi meningkat signifikan.

Baca Juga: Anggaran BGN Jadi Rp 268 Triliun di 2026, Ekonom: MBG Program yang Sangat Boros

“Saya cukup tertarik melihat program baru yang mendukung program makanan sekolah. Bayangkan jika ada tempe atau tofu yang ditambahkan di setiap makanan sekolah, itu akan menjadi peluang bagi lebih banyak kedelai AS untuk diproduksi menjadi tempe,” ujarnya saat ditemui Kontan di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Jim menilai, program MBG sejalan dengan kebutuhan anak-anak untuk memperoleh asupan protein yang lebih baik. Kedelai, menurutnya, dapat menjadi sumber protein yang ideal. 

“Di banyak tempat di dunia, anak-anak tidak mendapatkan cukup protein. Kedelai adalah cara bagus untuk melengkapinya, apalagi Indonesia dikenal sebagai negara dengan konsumsi tempe terbesar di dunia,” lanjutnya.

Baca Juga: Anggaran Jumbo MBG, Ekonom: Apakah Bisa Jadi Stimulus Fiskal?

Selain itu, USSEC juga optimistis pasokan kedelai global tetap terjaga meskipun ada risiko perubahan cuaca atau hambatan logistik. Ia menegaskan bahwa produksi kedelai AS dalam kondisi baik dan jalur distribusi global pascapandemi COVID-19 sudah kembali normal.

Dengan kondisi tersebut, program MBG berpotensi memperkuat kerja sama dagang antara Indonesia dan AS, sekaligus membuka peluang industri tempe dan tahu dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Baca Juga: Serapan Anggaran MBG Rendah, Menkeu Purbaya Akan Lakukan Hal Ini

Selanjutnya: Intip Kinerja Emiten Properti Jelang Penentuan Suku Bunga dan Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Riset OCBC, Generasi Muda yang Investasi Emas Batangan Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×