kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Progres pembangunan PLTU Tanjung Jati sudah mencapai 99%


Kamis, 25 November 2021 / 18:45 WIB
Progres pembangunan PLTU Tanjung Jati sudah mencapai 99%
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menyatakan, progres konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 (Tanjung Jati B Unit 5&6) di Jepara, Jawa Tengah sudah mencapai 99%. 

Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis mengatakan saat ini proses PLTU Tanjung Jati sudah mencapai 99%. "COD di awal tahun depan, namun waktunya belum dapat disampaikan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/11). 

Sara mengakui, tidak ada kendala yang dominan untuk mengejar COD. Dia bilang, sama seperti proyek lainnya yang mengalami penyesuaian karena protokol pandemi yang harus ketat. Nantinya, setelah PLTU Tanjung Jati beroperasi, Sara belum bisa memerinci bagaimana dampaknya pada kinerja United Tractors. 

Baca Juga: PLN tegaskan komitmen dukung transisi energi dan target net zero emission 2060

Melansir laporan Kontan.co.id sebelumnya, PLTU Tanjung Jati B Unit 5&6 ini membutuhkan pasokan batubara sekitar 7,5 juta ton per tahun. Nantinya, sebagian kebutuhan batubara ini akan dipasok oleh salah satu kelompok usaha United Tractors. 

Sebagai informasi, proyek pembangkit listrik ini dikelola oleh PT Bhumi Jati Power (BJP), independent power producer (IPP) yang dimiliki oleh konsorsium tiga perusahaan. Ketiga perusahaan tersebut terdiri dari Sumitomo Corporation dengan 50% kepemilikan, United Tractors sebanyak 25% saham, dan The Kansai Electric Power Co Inc yang mengempit 25% saham melalui anak perusahaannya.

 

Rencananya PLTU Tanjung Jati B unit 5 &6 ini akan memasok listrik ke PLN selama 25 tahun sejak beroperasi. Adapun megaproyek ini ditaksir menghabiskan dana investasi hingga US$ 4,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×