Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil investigasi sistem catat meter PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menemukan fakta bahwa proses manual dinilai memiliki risiko terjadinya human error dan manipulasi.
Tim investigasi yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan sejumlah proses manual masih dilakukan untuk sistem billing PLN.
"Billing system PLN merupakan sistem yang relatif komlpleks. Masih ada proses manual pencatatan dan entry data. Ini memiliki risiko terjadinya human error atau manipulasi," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa dalam Konferensi Pers Virtual, Kamis (10/9)
Adapun, proses manual juga masih terjadi ketika PLN menerapkan alternatif pencatatan lewat mekanisme swacam dimana pelanggan melaporkan data meter lewat bukti foto meter.
Baca Juga: Kemenko Marves: Kenaikan tagihan listrik Juni lalu murni karena konsumsi
Purbaya menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi tersebut BSSN memastikan PLN telah menerapkan mitigasi risiko lewat proses verifikasi berulang.
Tak hanya itu dari aspek prospek bisnis terutama pada proses pencatatan manual, billing system PLN diklaim dapat diandalkan.
"Namun untuk aspek keamanan, terutama pada proses otomatis yang menggunakan sistem TI perlu proses review atau pengujian teknis lebih lanjut," ungkap Purbaya.
Purbaya melanjutkan, belajar dari kasus lonjakan tagihan listrik maka pihaknya meminta PLN untuk mengoptimalkan komunikasi publik khususnya dalam menghadapi situasi yang berpotensi menimbulkan perubahan ekstrem dan signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News