kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek bisnis popok di Indonesia menjanjikan, begini pandangan pebisnis


Rabu, 24 Februari 2021 / 21:09 WIB
Prospek bisnis popok di Indonesia menjanjikan, begini pandangan pebisnis


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Popok sebagai produk defensif tetap mencatatkan pertumbuhan permintaan di tengah pandemi Covid-19. Adapun bos PT Rejeki Putra Putri Eliman yang merupakan produsen popok bermerek Oto memaparkan seperti apa peluang dan tantangan industri popok di tahun ini dan waktu yang akan datang.  

CEO PT Rejeki Putra Putri Eliman, Oto Gunasis mengatakan secara umum di tengah pandemi Covid-19, bisnis popok  tetap memiliki peluang karena produknya merupakan kebutuhan. Di sisi lain, produk popok sedang mengalami pelebaran costumer. 

"Maksudnya pelebaran costumer, contohnya saat ini tenaga kesehatan maupun perawat yang menangani pasien Covid-19 menggunakan APD yang ketat dan sulit dibuka, mau tidak mau mereka harus menggunakan popok," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/2). 

Kendati ada peluang, kenaikan yang dirasakan industri popok tidak tumbuh drastis atau hanya single digit karena di saat yang sama penyerapan popok di segmen tertentu kerap mengalami sedikit penurunan lantaran masalah daya beli. 

Baca Juga: Harga pulp naik, sejumlah produsen popok wait and see kerek harga jual

Oto mencontohkan, sebelum pandemi penetrasi produk ke karyawan di pabrik yang punya bayi sudah cukup baik, tetapi saat terjadi PHK karena imbas pandemi, beberapa orang beralih ke popok kain. 

"Secara umum, kalo disebut ada kenaikan ya hanya single digit, tetapi secara value turun," ungkapnya. 

Penurunan nilai disebabkan karena terjadi kenaikan harga bahan baku pulp untuk popok, kemasan plastik, dan kemasan karton.  

Oto mengungkapkan kenaikan harga bahan baku saat ini agak anomali. Harga pulp naik sangat signifikan, bahkan mencapai 30% hingga saat ini. 
Rupanya, penyebab kenaikan harga pulp karena saat ini permintaan pulp untuk kertas sedang naik tinggi sehingga pabrik pulp untuk popok mengconvert mesinnya untuk pulp kertas. 

"Dampaknya terus terang, harga ke packaging karton luar biasa naiknya. Bulan kemarin naik 10%, bulan ini naik 20% total kenaikan karton sudah luar biasa," kata Oto. 




TERBARU

[X]
×