Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Proyek hilirisasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih bergulir. Saat ini, emiten batubara pelat merah tersebut masih menjajaki peluang kerja sama dengan beberapa calon mitra baru usai mundurnya Air Products and Chemicals Inc dari proyek tersebut.
“Jadi kami juga saat ini masih tetap mencari inisiasi baru dengan dme tadi dengan beberapa calon mitra baru,” ungkap SVP Project Management Office PTBA, Setiadi Wicaksono dalam acara diskusi Indonesia Mineral and Energy Conference yang digelar Aspebindo, Selasa (19/12).
Seperti diketahui, Air Products and Chemicals, Inc mundur dari proyek hilirisasi batubara menjadi DME dengan PTBA pada Maret 2023 lalu. Mulanya, keduanya berencana menggarap proyek ini di Tanjung Enim dengan total investasi sebesar US$ 2,1 miliar atau setara Rp30 triliun.
Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Bidik Peningkatan Kinerja Tahun Depan
PTBA sudah menyiapkan kawasan industri untuk hilirisasi yang berlokasi di Tanjung Enim. Menyoal urusan pasokan batubara untuk proyek, PTBA pede dengan cadangan batubara yang mencapai 3 miliar ton.
“Memang Air Product pada saat itu menyampaikan mereka ingin fokus ek energi yang lebih bersih sehingga memutuskan untuk mundur dari proyek-proyek yang berbasis fosil,” terang Setiadi.
Dalam kesempatan berbeda akhir pekan lalu (15/12), Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Lana Saria, mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya memperkenalkan PTBA dengan calon-calon mitra potensial.
“PTBA mungkin masih mencari kesesuaian dari pihak ketiga yang bisa menjalankan rencana proyeknya tersebut,” kata Lana dalam acara dalam acara diskusi bertema Peran Strategis Batu Bara dalam Transisi Energi yang digelar Energy & Mining Editor Society (E2S), Jumat (15/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News