kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Proyek hunian bertingkat jadi andalan Total Bangun


Kamis, 26 Mei 2016 / 11:12 WIB
Proyek hunian bertingkat jadi andalan Total Bangun


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk menargetkan kontrak baru senilai Rp 3 triliun sepanjang tahun 2016. Andalan utama perusahaan itu adalah pekerjaan dari proyek hunian bertingkat alias high rise building. 

Total Bangun beralasan lebih mumpuni mengerjakan properti hunian bertingkat. Tak heran jika jenis properti tersebut senantiasa mendatangkan pendapatan terbesar bagi perusahaan ini.

Secara spesifik, Total Bangun membidik proyek hunian bertingkat kelas menengah ke atas. Selain itu, mereka juga membidik proyek bangunan sektor manufaktur. Perusahaan tersebut ingin memanfaatkan peluang dari rencana sejumlah investor asing yang ingin membangun pabrik di Tanah Air.

Total Bangun berharap, proyek yang mereka bidik tersebut tepat sasaran. Pasalnya, mereka tak mau kembali mengulang kegagalan pada tahun 2015.

Sebagai catatan, tahun 2015 kemarin Total Bangun tak mampu memenuhi target perolehan kontrak baru yang nilainya juga Rp 3 triliun. 

"Tahun 2015 kami hanya mendapatkan kontrak baru dengan nilai Rp 2,2 triliun," aku Moeljati Soetrisno, Direktur Keuangan PT Total Bangun Persada Tbk Rabu (25/5).

Beruntung, tahun lalu Total Bangun masih melanjutkan sejumlah kontrak carry over alias kontrak bawaan sejak 2014. 

Dus, perusahaan berkode saham TOTL di Bursa Efek Indonesia ini masih memiliki cukup mata pencaharian sebagai modal untuk mengail pendapatan. Hingga akhirnya pendapatan usaha mereka tahun 2015 masih tumbuh 7,58% menjadi Rp 2,27 triliun.

Selain pengalaman raihan kontrak tahun 2015, Total Bangun juga belum melihat adanya katalis positif bagi sektor properti. Perusahaan itu masih merasakan kondisi ekonomi belum bergeliat agresif.

Namun begitu, harapan Total Bangun untuk tumbuh masih menyala. Paling tidak menurut historikal mereka, tender proyek biasanya banyak bermunculan pada kuartal II dan kuartal II.

Selain kontrak baru, Total Bangun berani menargetkan pendapatan usaha. "Target pendapatan kami di tahun 2016 adalah Rp 2,6 triliun atau naik sekitar 10%-15% dari tahun lalu," ujar Moeljati. 

Hingga akhir April 2016,  Total Bangun mengantongi kontrak baru senilai Rp 600 miliar. Jika disandingkan dengan target kontrak baru Rp 3 triliun tadi, berarti mereka telah memenuhi 20% target.

Perolehan kontrak anyar per April 2016 berasal dari beragam proyek. Tiga di antaranya yakni proyek Living World di Pekanbaru, Lippo Village dan Universitas Multimedia Nusantara.

Sementara jika mengintip laporan keuangan kuartal I-2016, Total Bangun mencatatkan pendapatan Rp 636,69 miliar. Nilai pendapatan itu tumbuh 20,13% ketimbang kuartal I-2015. 

Pendapatan jasa konstruksi menjadi kontributor utama sebesar Rp 633,13 miliar. Sisanya berasal dari pendapatan sewa properti dan pendapatan sewa peralatan. Dua klien besar Total Bangun pada kuartal I-2016 yakni PT Metropolitan Kentjana Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×