kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Proyek Jambaran Tiung Biru masih jalan ditempat


Rabu, 26 Juli 2017 / 15:00 WIB
Proyek Jambaran Tiung Biru masih jalan ditempat


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Proyek migas Jambaran Tiung Biru (JTB) hingga saat ini masih jalan di tempat. Masalahnya belum ada kesepakatan harga gas antara PT Pertamina (persero) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Padahal jika tidak segera dikembangkan, keekonomian proyek tersebut akan semakin turun. Direktur Utama PEPC, Adriansyah pernah mengatakan, jika onstream lapangan JTB mundur setahun dari jadwal onstream maka akan ada penurunan keekonomian sebesar 1%-2%. Penurunan keekonomian tersebut dipengaruhi oleh Net Present Value (NVP) yang turun dan tidak adanya fresh money.

Untuk itu, Pertamina membutuhkan PLN untuk bisa mencapai kesepakatan harga agar ada kejelasan pembeli gas dari lapangan JTB. "JTB perlu PLN untuk menyerap gas agar proyek bisa dikembangkan,"ujar Ardiansyah kepada KONTAN, Senin (24/7).

Lebih lanjut Ardiansyah pun menyebut saat ini proses negosiasi harga gas antara Pertamina dan PLN terus berlanjut. Pemerintah pun telah turun tangan agar segera terjadi kesepakatan harga gas dari lapangan JTB

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar bilang, pemerintah akan membantu agar Pertamina bisa menurunkan capital expenditure (capex) di proyek JTB. Diharapkan dengan penurunan capex, harga gas JTB juga bisa turun. Sebelumnya, Pertamina mematok harga gas dari JTB dijual seharga US$ 7 per million metric british thermal unit (mmbtu) agar bisa memenuhi keekonomian lapangan JTB.

Arcandra pun menyebut pemerintah akan terus mengusahakan agar harga gas bisa pas dengan PLN dan Pertamina. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×