kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,77   12,46   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek listrik Tulehu segera berjalan


Selasa, 19 November 2013 / 21:09 WIB
Proyek listrik Tulehu segera berjalan
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyiapkan vaksin booster COVID-19 di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kediri, Jawa Timur.


Reporter: Ranimay Syarah |

JAKARTA. PT PLN (Persero) sudah memasuki tahapan baru dalam konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu yang berada di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Saat ini kontrak engineering service telah ditandatangani dengan pengucur dana dari Jepang, yakni West Japan Engineering Consultant (West JEC) serta kontraktor PT Connusa Energindo.

Sebetulnya proyek pengembangan PLTP Tulehu yang berkapasitas 2x10 megawatt (MW) sudah dilakukan sejak tahun 2010 dengan biaya awal internal PLN untuk pengeboran sebesar $ USD 8 juta dan tambahan dana dari Jepang sebesar $ USD 86 juta. Dana asing tersebut merupakan salah satu cara PLN untuk menurunkan biaya per kilowatt hour (kWh). Setelah menyelesaikan desain akhir, pembebasan lahan, dan pengeboran akhir 2012 lalu, saat ini PLN memasuki tahapan dokumen lelang, negosiasi kontrak, dan supervisi konstruksi. 

Padahal, pembangunan PLTP yang juga bagian dari proyek Fast Track 10.000 MW ini, seharusnya bisa beroperasi tahun 2014. Namun, terpaksa molor menjadi 2016 akibat proses pendanaan dari lokal dan luar negeri yang berbelit-belit. Hal ini tentunya, menghambat pasokan listrik di wilayah Indonesia Timur. 

Direktur Utama PT PLN, Nur Pamudji bilang saat ini timnya sedang fokus melaksanakan pekerjaan engineering service untuk detail design dan implementasi pembangunan proyek. 

"Target pembangunan PLTP selesai pada tahun 2016, dan ini akan menjadi sumber listrik utama di Kota Ambon, jika ini berhasil direalisasikan tentunya akan menghemat pemakaian BBM senilai Rp250 miliar per tahun," kata Nur, Selasa (19/10).

PLTP Tulehu ini merupakan proyek pengembangan pembangkit panas bumi pertama di wilayah Indonesia bagian timur yang dikerjakan PT PLN. Saat ini beban puncak sub-sistem kelistrikan di Ambon sekitar 50 MW dan daya mampu pembangkit sekitar 56 MW dengan pertumbuhan permintaan listrik di Ambon rata-rata 12% per tahun. 

Sebelumnya, Nur Pamudji bilang pembangunan PLTP ini merupakan pembangkit berbasis energi terbarukan sehingga umur pengoperasian cukup panjang dan ramah lingkungan sebab sifatnya yang bersih. Selain itu biaya pembangunannya lebih murah dibandingkan pembanguan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Jika sudah selesai, PLTP Tulehu akan resmi menggantikan PLTD di Maluku yang menggunakan diesel/ solar, sebab PLTD Maluku hanya dapat menghasilkan sedikit pasokan listrik dan biaya produksi yang mahal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×