Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rencana Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) untuk mendirikan reaktor daya eksperimental yang berada Serpong terus dilaksanakan. Pada pertengahan Agustus lalu, BATAN melakukan kunjungan ke Jerman untuk berdiskusi dengan Nukem Technology, anak perusahaan BUMN Nukir Rusia Rosatom, yang akan mengimplementasikan proyek pembangunan reaktor daya eksperimental ini.
“Kunjungan BATAN ini adalah untuk memastikan perkembangan persiapan berbagai macam dokumen mengenai desain (reaktor daya) sebagai sebuah proyek untuk mengedepankan kepentingan nasional Indonesia yang terus dipantau oleh publik,” kata Wakil Ketua BATAN, Taswanda Taryo belum lama ini.
Dalam pertemuan di Jerman itu, BATAN juga mendapatkan masukan dan informasi perkembangan mengenai berbagai macam pekerjaan yang telah disepakati dalam kontrak kerjasama tersebut.
“Pertemuan ini semakin meneguhkan adanya kerjasama yang baik antara kedua belah pihak untuk melanjutkan proyek ini dan proyek-proyek lainnya,” ujar Managing Director Nukem Technologies Ulf Kutscher.
Seperti diketahui, pada April 2015 lalu, Indonesia dan Rusia mencapai kesepakatan untuk membuat desain pembangunan reaktor daya eksperimental di Serpong dengan kapasitas 10 MW. Proyek ini akan dijalankan melalui konsorsium RENUKO yang terdiri dari perusahaan Indonesia dan Rusia.
Perusahaan yang terlibat dalam konsorium ini adalah Rekayasa Engineering, Konsultan Kogas Driyap, dan Nukem Technology yang akan mengerjakan proyek bersama dengan perusahaan lain di bawah Rosatom, yaitu Atomstroyexport, OJBM Afrikantov, SIA “LUNCH” dan Institut Kurchatov. Tender untuk konstruksi atas desain yang telah dibuat akan berlangsung pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













