kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Garam sebut kerja sama proyek pembangunan pabrik soda ash bernilai US$ 12 juta


Jumat, 10 September 2021 / 16:45 WIB
PT Garam sebut kerja sama proyek pembangunan pabrik soda ash bernilai US$ 12 juta
ILUSTRASI. Area fasilias produksi?Petrokimia Gresik.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Garam (Persero), Achmad Ardianto menyatakan nilai kerja sama proyek pembangunan pabrik soda ash atau natrium karbonat (Na2CO3) bersama PT Petrokimia Gresik dan perusahaan multinasional Unilever Asia Pte. Ltd bernilai sekitar US$ 12 juta per tahun.

Ia menyatakan jika jangka waktu kerja sama belum ditentukan dan masih akan melibat kebutuhannya dengan permintaan di masa depan. "Nilai kerjasama ini bagi PT Garam di kisaran US$ 12 juta per tahun dengan jangka waktu yang belum ditentukan. Namun diharapkan akan terus berjalan dan tumbuh sesuai meningkatnya kebutuhan soda ash untuk industri," paparnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (10/9).

Achmad Ardianto melanjutkan kerjasama ini juga merupakan langkah besar bagi PT Garam untuk mewujudkan rencana jangka panjang dalam berkontribusi menyediakan garam industri yang berkualitas. Pihaknya yakin, hal ini juga bisa membangkitkan kepercayaan bagi Unilever untuk mendapatkan produk berkualitas yang disuplai oleh bahan baku dalam negeri yang juga berkualitas.

Baca Juga: Petrokimia Gresik gandeng Unilever Asia dan PT Garam bangun pabrik soda ash

Ia menjelaskan juga Soda Ash merupakan bahan baku berbagai produk yang banyak ditemui sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya dan lain sebagainya. Untuk itu, kebutuhan Soda Ash di Indonesia sangat tinggi, namun saat ini suplainya 100% masih dipenuhi dari impor. "Kebanyakan kita impor dari Amerika Serikat," ujarnya.

Dengan kata lain kerjasama ini juga mendukung rencana Pemerintah dalam mencapai target substitusi impor sebesar 35% tahun 2022, untuk mengurangi ketergantungan impor terhadap barang modal dan bahan baku.

Achmad mengurai, dalam kerjasama ini pihaknya tidak menyediakan infrastruktur khusus. Adapun pabrik Soda Ash yang ditargetkan berkapasitas 300 ribu ton per tahun ini, rencananya akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024. "Pasokannya sendiri dimulai tahun 2024 dan tidak ada infrastruktur khusus yang akan dibangun untuk kerjasama ini," ujarnya.

Selanjutnya: Lewat program Makmur, Petrokimia Gresik dan PTPN X bangun ekosistem petani tebu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×