Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
BANDUNG . Menggeliatnya ekonomi dalam negeri, turut berimbas pada bisnis jasa pengiriman. Seperti yang dialami oleh PT Pos Indonesia. Sepanjang Januari hingga Agustus 2013, PT Pos meraup pendapatan Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,7 triliun atau tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun lalu.
Tumbuhnya pendapatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan pengiriman surat dan paket. "Data per Agustus lalu, pengiriman surat tumbuh 23% sedangkan pengiriman paket tumbuh 25% dibanding tahun lalu," kata Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia, Ismanto, di kantor PT Daya Adicipta Mustika (DAM), Jalan Cibeureum, Bandung, Rabu (9/10) siang.
Ismanto mengklaim pertumbuhan itu karena meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan PT Pos. Hal ini lantaran banyaknya perbaikan operasi dan pembenahan pelayanan yang dilakukan.
Selain itu, PT Pos juga terus memperluas jaringan layanan. Satu satunya yaitu untuk jaringan pengiriman ekspres. "Tahun lalu PT Pos melayani pengiriman ekspres hanya untuk 100 kota. Selama 2013 ini naik menjadi 316 kota," katanya.
PT Pos pun mengubah jaringan pengiriman untuk beberapa kota seperti pengiriman dari dan ke Bandung yang tak lagi harus melalui Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini lantaran banyaknya penerbangan langsung ke Bandung, melalui Bandara Husen Sastranegara. "Dampaknya, kian banyak pengiriman yang bisa dilakukan hanya dalam waktu sehari," ujar Ismanto.
Hal itupun berimbas pada pertumbuhan pengiriman surat dan paket di tahun ini. Padahal sebelumnya, dari 2011 ke 2012 hanya tumbuh 16%. Sepanjang tahun lalu penerimaan PT Pos mulai dari Januari-Desember 2012 dari pengiriman surat dan paket senilai Rp 1,9 triliun. Artinya pencapaian PT Pos hingga Agustus tahun ini sudah mendekati pendapatan di tahun lalu.
Oleh sebab itu, Ismanto optimistis PT Pos bakal meraih target pendapatan akhir 2013 sebesar Rp 2,5 triliun. "Masih ada empat bulan tersisa, September hingga Desember. Efektif mungkin sekitar Rp 2,3 triliun atau lebih sedikit," ujar Ismanto.
Turunkan tarif
Sedangkan untuk di tahun depan, PT Pos menaikkan lagi target pendapatannya menjadi Rp 2,7 triliun. Optimisme raihan target tersebut dikarenakan di tahun depan ada pemilu, sehingga arus pengiriman surat dan paket diperkirakan akan meningkat. Selain itu, pemasukan dari pengiriman tahunan seperti ujian akhir nasional (UAN) juga dipastikan bakal berkontribusi cukup besar. "Kami mengharapkan kiriman pemilu dan UAN," ujar Ismanto.
Tak hanya mengandalkan kedua momen tersebut, PT Pos juga akan melakukan rasionalisasi tarif atau penurunan tarif agar bisa lebih bersaing dengan kompetitor. "Kami sedang merancang rasionalisasi tarif sekitar 5 hingga 10%. Kalau volume meningkat, cost produksi kami pun turun. Karena itu, kami tinjau ulang tarif pengiriman surat dan paket baik antarprovinsi atau lokal," katanya.
Menurutnya proses itu berada dalam tahap inserting data ke sistem operasional. Ia mengharapkan tarif baru pengiriman surat dan paket tersebut bisa berlaku pada November 2013. (Tom/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News