Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk usaha patungan yakni PT Industri Gula Glenmore. Ketiga perusahaan plat merah itu adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN XI dan PTPN XII. Ade Prasetyo, Direktur Utama PG Glenmore mengatakan pihaknya sudah menunjuk konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT weltes Energi Nusantara untuk menjadi kontraktornya.
Rencananya, usaha patungan tersebut akan membangun pabrik gula (PG) Glenmore di Banyuwangi yang dijadwalkan selesai pada Juni 2015. "Nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai Rp 1,5 triliun," kata Ade. Sekitar 30% akan berasal dari belanja modal sedangkan sisanya berasal dari pinjaman bank. Bank yang menjadi penyedia kredit investasi adalah Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin dan Bank Jatim.
PG glenmore memiliki kapasitas produksi 5.000 ton cane per day (TCD) dan dapat ditingkatkan 8.000 TCD. Sementara kebutuhan tebunya sebesar 6.000 hingga 8.000 ton tebu per hari (TTH). Pasokan tebunya didapat dari kebun-kebun milik PTPN XII di Banyuwangi dan Jember seluas 6.000 ha.
Saham terbesar dimiliki oleh PTPN III dengan porsi saham sebanyak 60%. Sementara kepemilikan saham PTPN XII dan PTPN XI masing-masing sebesar 30% dan 10%. Dengan pembangunan pabrik gula, Ade bilang akan membantu memenuhi kebutuhan gula nasional. "Kapasitas produksi gula nasional sebesar 2,5 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional kita 5 juta ton," ujar Ade.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN mengatakan pabrik gula Glenmore ini adalah pabrik gula pertama dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Ia bilang untuk mencapai swasembada gula, Indonesia paling tidak harus memiliki 10 pabrik gula yang kualitasnya setara dengan PG Glenmore.
"Pembangunan pabrik ini tidak boleh terlambat," kata Dahlan. Sebab, pasokan tebu untuk pabrik tersebut sudah ditanam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News