kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WMPP Membukukan Keuntungan Pada Paruh Pertama 2022


Jumat, 26 Agustus 2022 / 18:46 WIB
WMPP Membukukan Keuntungan Pada Paruh Pertama 2022
ILUSTRASI. Kontan - Widodo Makmur Perkasa Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Jakarta, 26 Agustus 2022 PT Widodo Makmur Perkasa Tbk sebagai Perusahaan consumer goods and agriculture terkemuka di Indonesia berhasil membukukan keuntungan senilai Rp 14,5 miliar pada paruh pertama 2022. Operasional Perusahaan yang terintegrasi serta diferensiasi lini bisnis yang luas mendorong performa financial Perusahaan tetap kuat di tengah tantangan industri peternakan dalam beberapa bulan terakhir.

Wabah PMK telah mempengaruhi konsumsi daging sapi nasional secara umum, di mana terjadi penurunan produksi di Rumah Potong Hewan (RPH) di kota-kota besar di Indonesia lebih dari 40%. Tidak hanya itu, kenaikan harga pangan unggas secara nasional juga turut mendepresiasi laba Perseroan. Hal ini berdampak pada menurunnya laba perusahaan secara umum dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Namun kondisi tersebut diprediksi tidak berlangsung lama sejalan dengan program vaksinasi sapi dari Pemerintah dan upaya stabilisasi harga pangan ternak nasional.

Chief Executive Officer PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana menjelaskan bahwa paruh pertama 2022 merupakan tahun yang menantang bagi industri peternakan secara umum, terutama meningkatnya cost operasional Perseroan. Adanya wabah PMK mendorong Perseroan menerapkan biosecurity sebagai sebuah protokol wajib Perusahaan untuk mencegah kontaminasi dari lingkungan luar. Selain itu, naiknya harga pakan unggas juga meningkatkan beban biaya operasional Perseroan secara umum.

“Perusahaan melihat kondisi saat ini sebagai sebuah peluang kedepannya. Adanya penurunan konsumsi daging sapi saat ini akibat wabah PMK, akan menyebabkan berkurangnya stok daging sapi di masyarakat beberapa bulan ke depan, sehingga penjualan daging sapi diprediksi akan kembali rebound” jelas Tumiyana.

Tumiyana juga menambahkan bahwa lini bisnis unggas Perseroan akan tetap berpeluang baik ke depan sejalan dengan peningkatan produktivitas Perseroan, khususnya penguatan di industri hilir unggas melalui peningkatan jumlah kapasitas produksi Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Pada paruh pertama 2022, lini bisnis ternak sapi menyumbang pendapatan Perusahaan sebanyak 21%, unggas 59%, pengolahan daging 14%, komoditas pertanian 4%, dan energi 2%.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis, Perusahaan telah mengembangkan energi terbarukan melalui pengembangan teknologi solar panel, sejalan dengan target Perusahaan untuk meningkatkan cost efficiency dan menjadi Perusahaan consumer goods dan agriculture terdepan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×