Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) siap meladeni kebutuhan batubara PT PLN (Persero) sebanyak lebih dari 20 juta ton per tahun mulai 2015.
Direktur Utama PTBA Sukrisno menjelaskan, saat ini perusahaannya sudah memasok 8,1 juta ton batubara per tahun untuk kebutuhan tiga pembangkit PLN. Ketiganya adalah 6,1 juta ton untuk PLTU Suralaya, sementara sisanya untuk PLTU Bukit Asam dan PLTU Tarahan.
"PLN meminta tambahan 14,5 juta ton untuk kontrak selama 20 tahun. Digunakan untuk pembangkit mana saja, itu PLN yang tahu. Yang pasti tambahan pasokan itu akan menjadikan pasokan batubara mereka lebih aman. Dan itu masih belum tertutup, kalau mau tambah bisa saja," kata Sukrisno, Kamis (16/9).
Namun kiriman batubara tambahan untuk PLN baru bisa dilayani jika dua proyek pembangunan jalur kereta api dan pelabuhan khusus batubara yang digarap PTBA dengan PT Adani Global dan China Railway Group Limited.
Dengan Adani, PTBA memiliki proyek membangun jalur kereta api dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-Api sepanjang 270 kilometer (km). Proyek senilai US$ 1,6 miliar itu rencananya mulai dibangun 2011 dan selesai 2013. Jalur tersebut didesain memiliki kapasitas angkut 30 juta-35 juta ton batubara per tahun.
PTBA juga sudah meneken kontrak senilai US$ 4,8 miliar untuk menyelesaikan pembangunan jalur kereta api pengangkut batubara sepanjang 307 km dengan China Railway. Jalur itu akan digunakan untuk mengangkut 27 juta ton batubara per tahun dari tambang Banko Tengah di Tanjung Enim, Provinsi Sumatera Selatan sampai Srengsem di Provinsi Lampung.
"Saat ini kami sudah memiliki pelabuhan di Kertapati dan Tarahan. Jika semuanya sudah selesai, kapasitas kirimnya jelas bertambah. Kalau tidak ada perubahan, MoU jual beli batubara dengan PLN akan ditandatangani 23 September ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News