Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Jumlah perusahaan pelat merah yang ingin mencaplok bisnis properti semakin bertambah. Yang terbaru, perusahaan tambang PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) juga tergiur masuk ke sektor tersebut.
Sama seperti perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain yang sudah lebih dulu terjun ke bisnis properti, alasan PTBA ikut-ikutan menjajal bisnis tersebut adalah untuk mengoptimalkan aset-aset perusahaan yang ada saat ini.
PTBA memiliki banyak aset-aset menganggur yang siap dikembangkan menjadi proyek properti. Sementara jika dibiarkan diam tentu memberi beban juga bagi perusahaan.
"Kami punya banyak sekali tanah idle yang bisa dikembangkan menjadi bisnis properti yang tesebar di berbagai wilayah. Ada di Kalimantan, Sumatera Barat, Palembang dan lain-lain," jelas Adib Ubaidin, Sekretaris Perusahaan PTBA pada KONTAN, Jumat (22/9).
Namun, rencana ekpansi ke sektor properti tersebut akan dilakukan perlahan. Sebab, PTBA masih akan lebih fokus menggarap bisnis intinya sebagai perusahaan tambang batubara dan juga menggarap sektor yang berkaitan dengan itu.
Untuk tahap awal, PTBA akan mengembangkan bisnis properti untuk mengoptimalkan aset yang ada bersinergi dengan perusahaan BUMN konstruksi. Adib bilang, aset-aset menganggur tersebut bisa dikembangkan menjadi proyek hotel, rumah sakit dan lain-lain. Sayang, dia menghapal total luas lahan mengganggur yang dimiliki perseroan.
Arahnya, PTBA akan mempersiapkan bisnis properti menjadi anak usaha baru perusahaan. Namun sebelum benar-benar siap, perusahaan akan melakukan pengembangan bisnis ini lewat unit bisnis dulu bersinergi dengan perusahaan BUMN lain.
Kembangkan towship untuk karyawan
Sebelum melakukan ekspansi ke bisnis properti secara komersial, PTBA akan terlebih dahulu melakukan pengembangan kawasan township di Tanjung Enim Sumatera Selatan yang dikhususkan untuk sebagai fasilitas untuk karyawan perusahaan.
Pengembangan towship tersebut terdiri dari perumahan, apartemen dan fasilitas pendukung lainnya. Proyek ini akan menelan investasi sekitar Rp 537 miliar dan pengerjaannya telah diserahkan pada PT Adhi Karya Tbk.
Adib mengungkapkan, pembangunan towship tersebut dilakukan lantaran lantaran perumahan yang ditempati karyawan PTBA di Tanjung Enim saat ini sudah berusia tua dan tidak layak. Kedua, di lahan perumahan saat ini yang merupakan bagian dari kawasan tambang perusahaan, terdapat cadangan batubara yang kualitasnya sangat baik.
"Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk memindahkan perumahan yang ada sekarang ke township yang akan kami bangun. Perumahan lama akan dirobohkan dan ditambang," jelas Adib.
PTBA akan membangun perumahan sekitar 350 unit lebih di township yang akan dikembangkan sesuai dengan jumlah rumah yang akan diganti di perumahan karyawan yang lama. Semenetara untuk karywan yang masih lajang akan disediakan hunian berupa apartemen.
Rencananya, di kawasan tersebut akan dibangun tiga tower hunian vertikal serta akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, club house dan lain-lain.
Sayang, Adib tidak bisa menyebutkan luas perumahan yang akan dirobohkan dan luasan township baru yang akan dikembangkan. Hanya yang pasti, pembangunan proyek itu suah akan dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai tahun depan."Saat ini pembangunannya sudah memasuki perataan tanah," ujar Adib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News