kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

PTDI Sudah Produksi dan Kirimkan 123 Uni Pesawat NC212i ke Pembeli hingga Saat Ini


Rabu, 25 Oktober 2023 / 07:00 WIB
PTDI Sudah Produksi dan Kirimkan 123 Uni Pesawat NC212i ke Pembeli hingga Saat Ini
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan produksi NC212i untuk Ministry of Agriculture (MOAC) Thailand di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/1/2019). Kementerian Perindustrian memproyeksikan industri manufaktur akan tumbuh 5,4 persen pada 2019 yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kebijakan pemerintah terkait insentif pajak yang mencakup lebih banyak sektor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI mengekspor enam unit pesawat terbang NC212i ke Filipina senilai US$ 79 juta. Keenam pesawat terbang produksi PTDI tersebut dipesan Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP).

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia Wildan Arief mengatakan, Filipina telah memesan pesawat terbang hasil produksi PTDI untuk kedua kalinya.

Sebelumnya, Wildan mengungkapkan, PTDI memberikan apresiasi tinggi atas dukungan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Filipina.

Baca Juga: Eximbank Beri Pembiayaan Ekspor 6 Pesawat Terbang NC212i Buatan PTDI

"Kementerian Keuangan RI memberikan solusi pembiayaan untuk ekspor enam unit pesawat terbang NC212i yang dipesan (DND/AFP) Filipina senilai US$ 79 juta," kata Wildan dalam siaran pers, Selasa (24/10).

Ia menjelaskan, pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA) untuk mendukung industri manufaktur alat transportasi strategis nasional.

Wildan berharap, adanya solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak lagi ke negara-negara lain yang pada akhirnya dapat meningkatkan devisa Indonesia.

“Kami harap PTDI dapat bangkit kembali, terbang tinggi melintasi langit, dan terus berkibar,” tuturnya.

Asal tahu saja, pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door, dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.

Sejak tahun 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i.

Baca Juga: Boeing & PTDI Teken Perjanjian Strategis Perkuat Kemampuan Pertahanan & Dirgantara RI

Hingga saat ini terhitung sebanyak 123 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 606 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.

Perjanjian pembiayaan LPEI terhadap PTDI merupakan pemberian fasilitas ketiga yang dilakukan LPEI sejak 2018 lalu.

Sebelumnya, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung pelaksanaan kontrak PTDI dengan Nepal berupa 1 unit CN235-220 Military Transport senilai US$30 juta.

Dan kontrak PTDI dengan Senegal berupa 1 unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai USD24 juta, yang mana kedua unit pesawat tersebut telah berhasil dikirimkan pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×