kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPN III Luncurkan Institute Teknologi Sawit Indonesia


Senin, 21 Maret 2022 / 05:44 WIB
PTPN III Luncurkan Institute Teknologi Sawit Indonesia
ILUSTRASI. Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen kuat melakukan pengembangan sumber daya manusia khususnya di bidang kelapa sawit.  Untuk itu, perseroan meluncurkan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) di Medan.

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, bersama Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani menekan tombol tanda peluncuran, yang sekaligus menandakan bahwa ITSI telah resmi berdiri.

ITSI dikelola oleh PT LPP Agro Nusantara, anak usaha PTPN III yang bergerak di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM).  ITSI saat ini memiliki 6 program studi, yaitu Program Sarjana (S1) Agribisnis, Proteksi Tanaman, Sistem dan Teknologi Informasi, Teknik Kimia, Budidaya Perkebunan, dan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan.

Awalnya ITSI bernama Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP). Proses transformasi tersebut berlangsung pada tahun 2021, sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 558/E/O/2021 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP) menjadi Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara.

Baca Juga: PTPN III Dirikan Sub Holding Palm Co Menuju IPO

Direktur Utama PTPN III  Mohammad Abdul Ghani mengatakan, salah satu upaya pengembangan SDM untuk berkiprah di lingkup perkebunan kelapa sawit melalui Perguruan Tinggi di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara.

ITSI merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan industri kelapa sawit. 

"Adanya ITSI membuat SDM perkebunan Indonesia menjadi lebih kompetitif. Sumatera adalah center of power perkebunan Indonesia sehingga pendirian ITSI di Sumatera Utara merupakan keputusan yang tepat," kata Ghani dalam keterangannya, Minggu (20/3).

Rektor ITSI  Aries Sukariawan mengatakan, capaian pembelajaran di ITSI harus sejalan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud Ristek. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif.

“Berbagai bentuk kegiatan MBKM yang dicanangkan ITSI dikolaborasikan dengan program Tri Dharma Perguruan Tinggi di antaranya Link and Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri," lanjut Aries.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×