Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Lesunya permintaan tembakau dari negara-negara Eropa membuat PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) melakukan diversifikasi tanaman. Jika sebelumnya perusahaan pelat merah ini menanam tembakau untuk bahan baku cerutu, mulai tahun ini mereka menggantinya dengan tembakau virginia.
Mochamad Cholidi, Sekretaris Perusahaan PTPN X mengatakan, diversifikasi tanaman tembakau dilakukan oleh perusahaan untuk mencari alternatif pasar baru. "Selama ini mayoritas tembakau diekspor ke Bremen, Eropa," katanya, akhir pekan lalu.
Akibat krisis ekonomi, pasar tembakau Eropa makin sepi. Untuk itu PTPN X akan mulai menanam tembakau virginia untuk menyasar pasar China. Apalagi tembakau virginia memiliki permintaan lebih besar karena banyak dipakai untuk bahan baku isian atau filler rokok.
Mochamad menjelaskan, pada tahap awal, perusahaannya belum akan merombak semua lahan tembakau untuk ditanami tembakau virginia. "Kita lakukan bertahap," katanya. Untuk tahun ini, PTPN X sudah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 50 hektare (ha) di Bojonegeoro, Jawa Timur, untuk perkebunan tembakau virginia tersebut.
Selain di Bojonegoro, PTPN X juga memiliki lahan tembakau di Jember, Jawa Timur, seperti kebun Ajong Gayasan dan kebun Kertosari. Selain itu PTPN X juga memiliki lahan tembakau di Klaten, Jawa Tengah, yakni di Kebonarum, Gayamprit, dan Wedibirit.
Dengan kualitas ekspor, mayoritas tembakau PTPN X dipakai untuk bahan baku cerutu. Beberapa jenis tembau tersebut antara lain tembakau TBN/VBN dan FIN/FIK dengan grade NW, LPW, RFU dan Filler. Selain itu, perusahaan ini juga membudidayakan jenis tembakau NO/VO dengan grade dekblad, omblad, dan filler.
Tembakau PTPN X dijual dengan harga bervariasi tergantung kualitasnya. Namun, menurut Mochamad, rata-rata harganya mencapai € 2,5 sampai € 42 per kilogram (kg).
Seperti diketahui, PTPN X selain berbisnis tembakau, juga berbisnis di sektor gula dan rumah sakit (RS). Dari tiga sektor itu, tembakau memang belum menjadi komoditas unggulan seperti gula.
Besarnya kontribusi tanaman tebu bagi PTPN X terlihat dari laporan keuangan perusahaan ini pada 2011 lalu. Tahun lalu, dari realisasi pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun, sebanyak 93% disumbang oleh penjualan gula putih. Sedangkan untuk tembakau menyumbang hanya 3%, dan sisanya dari bisnis rumah sakit.
Dari pendapatan itu, PTPN X berhasil meraup laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 204 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, laba bersih ditargetkan naik 17,64%, menjadi Rp 240 miliar.
Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementrrian Pertanian (Kemtan) mengatakan, kinerja komoditas tembakau dari tahun ke tahun memang menunjukkan penurunan. Dia mencatat, volume ekspor tembakau 2011 sebesar 43.870 ton, lebih rendah dibanding 2010 yang mencapai 117.200 ton. "Nilai ekspor tembakau 2011 juga hanya US$ 165,10 juta," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News