kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTPP sebut proyek superblock Grand Kumala Lagoon sumbang kontribusi 10%


Selasa, 12 Februari 2019 / 19:05 WIB
PTPP sebut proyek superblock Grand Kumala Lagoon sumbang kontribusi 10%


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT PP Properti Tbk mengalokasikan 4% dari total belanja modal tahun ini untuk kembangkan kawasan Superblok Grand Kamala Lagoon (GKL). Adapun sejauh ini proyek tersebut berkontribusi 10% terhadap pendapatan perusahaan.

Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk menyebutkan bahwa rencana pengembangan di kawasan GKL akan dikembangkan superblok yang mana kawasan tersebut akan menyediakan apartemen, mall, convention hall, office, sekolah dan komersial area lainnya. "Saat ini yang telah dikembangkan yaitu apartemen dan mall," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, kemarin.

Untuk apartemen sendiri saat ini ada beberapa tower yang telah dibangun dan diserahterimakan yaitu Emerald North dan South Tower, Barclay North dan South Tower. Sedangkan untuk Victoria Tower dan Isabela Tower masih dalam proses pengerjaan.

Untuk Victoria Tower disebutnya sudah 45% progress dan Isabela Tower 20%. Walaupun begitu, untuk Victoria Tower telah terjual 80% dari total unit yang dipasarkan sebanyak 1.133 unit. Begitupula dengan Isabela Tower yang telah habis terjual dari total 660 unit.

Harga dari Victoria Tower sendiri sebesar Rp 16 juta/m2 dan untuk Isabela tiap m2 dihargai sebesar Rp 8,5 juta. Untuk Tower Emerald dan Tower Barclay sendiri, Indaryanto menyebutkan telah habis terjual. Ia menyebutkan secara detail Tower Emerald ada sebanyak 1.618 unit dan Tower Barclay 1.910 unit. "Kontribusi pendapatan per September sekitar 10% terhadap pendapatan perusahaan," terangnya.

Untuk melanjutkan pengembangan superblok tersebut emiten dengan kode saham PPRO di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan mengalokasikan 4% dari total belanja modal perusahaan sebesar Rp 1,3 triliun. Artinya, investasi untuk pengembangan di GKL ini sebesar Rp 52 miliar.

Ke depannya, proyek GKL seluas 28 ha sendiri diharapkan dapat selesai semua pada 2035.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×