kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,77   12,46   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPP targetkan 40% kontrak baru dari pemerintah


Jumat, 04 Desember 2015 / 19:56 WIB
PTPP targetkan 40% kontrak baru dari pemerintah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan lebih banyak menyasar proyek-proyek pemerintah tahun 2016. Jika tahun ini perseroan hanya menargetkan kontrak baru dari pemerintah sebesar 20% maka tahun depan akan dikerek jadi 40%.

Agus Samuel Kana, Sekretaris perusahaan PTPP mengatakan, bergesernya realisasi proyek-proyek pemerintah ke tahun depan membuat perseroan optimis bisa meraup lebih banyak kontrak baru dari pemerintah dibanding tahun ini.

"Tahun depan kita sangat optimis. Kontrak baru dari proyek pemerintah kita targetkan sekitar 40%," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (4/12).

Tahun ini, emiten konstruksi pelat merah ini lebih banyak membidik proyek swasta dan BUMN dengan target masing-masing 40%. Sedangkan proyek pemerintah ditargetkan hanya 20%. Namun, tahun depan porsi swasta akan diturunkan menjadi 20%, sementara proyek pemerintah dan swasta akan ditargetkan masing-masing 40%.

Direktur Pemasaran PTPP Wayan Karioka mengatakan, PTPP menargetkan kontrak baru sekitar Rp 35 triliun tahun depan atau naik 29,6% dari target yang dipatok tahun ini yakni sebesar Rp 27 triliun. Selain itu, perseroan juga menargetkan kontrak carry over sebesar Rp 25 triliun sehingga total order book tahun depan akan mencapai Rp 60 triliun.

Hingga akhir November 2015, PTPP telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 21,07 triliun atau 78% dari target tahun ini. Perseroan tetap optimis dalam sisa satu bulan terakhir ini bisa mencapai kontrak baru Rp 6 triliun.

"Kita optimis karena kita sudah mengikuti tender dan tinggal pengumuman pemenang saja," ungkap Agus.

Tender-tender yang telah diikuti tersebut sebagian besar proyek BUMN. Hanya saja, Agus enggan menyampaikan detail proyek tersebut. Sedangkan dari swasta, PTPP tengah mengikuti tender proyek-proyek gedung di Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Bekasi.

Meskipun tahun depan menargetkan pertumbuhan kontrak baru hingga 29,6%, PTPP tetap akan lebih selektif dalam membidik proyek untuk tetap menjadi kondisi keuangan. Selain lebih banyak mengincar proyek pemerintah yang pembayarannya lebih tepat waktu, perseroan akan juga hanya akan mengincar proyek-proyek BUMN yang hambatannya tidak besar.

Perseroan akan mengincar proyek yang pembebasan lahannya sudah mencapai sekitar 80% serta memiliki Impulse Response Function (IRF) yang bagus. Agus mengatakan, jika pembebasan lahannya sudah bagus maka waktu bagi perseroan untuk mengerjakan proyek lebih cepat. Sedangkan jika IRF-nya bagus maka perseroan akan lebih cepat balik modal.

Sementara dari proyek swasta, PTPP hanya akan mengincar proyek-proyek dari perusahaan yang sudah memiliki kedekatan perseroan. Dengan kedekatan tersebut, PTPP tidak akan kesulitan menggarap proyek sesuai dengan keinginan mitra tersebut.

Agus mengatakan strategi tersebut dilakukan agar cash flow perseroan tetap terjaga di tengah ketidakjelasan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun depan. Dia bilang, perseroan akan menetapkan target tahun depan tanpa menghitung PMN. "Kalaupun akhirnya dapat PMN itu akan jadi benefitlah. Tapi kita sudah tidak berandai-andai lagi dalam memasang target," jelasnya.

Tahun depan, PTPP akan mengandalkan pendanaan dari kas internal dan utang. Hanya saja, perseroan belum bisa menyampaikan kebutuhan pendanaan tahun depan dan strategi pendanaan tahun depan.

Dorong bisnis properti

PTPP telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk kerjasama membentuk perusahaan patungan untuk mengembangkan proyek properti dan infrastruktur di Jakarta.

Setelah Mou, keduanya akan membentuk tim untuk mengevaluasi aset-aset Jakpro yang bisa diberdayakan dan kemampuan PTPP untuk mengembangkan aset tersebut. "Jadi MoU ini adalah langkah awal untuk menjalin perjanjian kerjasama. Jadi bentuk kerjasamanya masih akan dikaji," kata Agus.

Jika kerjasama telah terbentuk, pengerjaan proyek-proyek properti tersebut akan mengikutsertakan PT PP Properti (PPRO). Agus bilang, ke depan anak usahanya tersebut akan lebih banyak menjalin kerjasama join venture untuk mempercepat pengembangan bisnis.

Baru-baru ini, PPRO juga telah menjalin kerjasama dengan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Sentul city Tbk (BKSL) untuk mengembangkan apartemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×