Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyediaan layanan pendeteksi virus Covid-19 seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) swab test menjadi krusial dalam situasi pandemi. Berbagai pihak pun berbondong-bondong menyediakan layanan test Covid-19. Salah satunya adalah Bumame Farmasi.
Brand Representative Bumame Farmasi Nathasa Febrina mengungkapkan, hingga saat ini Bumame telah memiliki 41 cabang yang tersebar di daerah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali dan Palembang.
Seluruh cabang Bumame memiliki layanan PCR Swab Test, Swab Antigen, Tes Serologi dan Paket Pemeriksaan Pasca Covid yang dapat diakses melalui drive thru, walk-in dan home service.
"Kami memiliki segmen pangsa pasar yang cukup luas mengingat layanan yang kami tawarkan sangat terjangkau, tentunya dengan kualitas standar internasional," kata Nathasa kepada Kontan.co.id, Senin (15/11).
Sayangnya, Nathasa tidak membeberkan secara detail terkait lonjakan ataupun penurunan jumlah test Covid-19 di Bumame Farmasi. Yang pasti, jumlah permintaan test mengikuti tren kasus Covid-19 dan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Kasus Covid-19 melandai, permintaan tes PCR di DDSM masih stabil
"Sejauh ini kami tetap melayani pelanggan yang memang membutuhkan Swab Test sebagai screening rutin untuk memastikan keamanan serta kenyamanan mereka untuk kebutuhan pribadi," sambung Nathasa.
Merujuk pada website resminya, Bumame Farmasi memiliki beragam layanan, mulai dari home service, corporate service, wedding package, lab service, hingga pemeriksaan pasca Covid-19.
Mengenai tarif layanan, Nathasa memastikan bahwa Bumame Farmasi selalu melakukan penyesuaian harga test covid-19 sesuai instruksi pemerintah, tanpa mengurangi kualitas layanan bagi pelanggan.
Untuk PCR swab test saat ini dibanderol dengan tarif Rp 275.000 untuk Jawa dan Bali, lalu Rp 300.000 untuk luar Jawa dan Bali. Sedangkan untuk tarif Antegin dipatok seharga Rp 99.000 di seluruh Indonesia.
"Terkait komponen PCR, mayoritas bahan baku yang kami gunakan di Bumame sifatnya masih impor," pungkas Nathasa.
Selanjutnya: BRIDanareksa Sekuritas beri rekomendasi hold untuk Unilever (UNVR), ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
