kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya Peran Penting Sokong Ekonomi Nasional, Sampoerna Tingkatkan Dukungan ke UMKM


Rabu, 10 Agustus 2022 / 10:52 WIB
Punya Peran Penting Sokong Ekonomi Nasional, Sampoerna Tingkatkan Dukungan ke UMKM
ILUSTRASI. Pengunjung memilih kerajinan tas?produksi?UMKM?pada pameran Inacraft? di Jakarta Convention Center, Kamis (24/3/2022). Punya Peran Penting Sokong Ekonomi Nasional , Sampoerna Tingkatkan Dukungan ke UMKM.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Pada periode krisis dan pandemi Covid-19 misalnya, sektor UMKM terbukti mampu bertahan dan bangkit untuk ikut dalam pemulihan ekonomi nasional. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9% tenaga kerja. Sektor UMKM sempat turun tajam pada triwulan II tahun 2022, tetapi langsung bangkit pada triwulan berikutnya. 

"Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN)," katanya pada webinar berjudul Kontribusi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional-Kolaborasi Multipihak dalam Pemberdayaan UMKM, seperti dikutip dari siaran pers Sampoerna. 

Airlangga melanjutkan melalui PEN pemerintah menghadirkan berbagai bentuk dukungan untuk UMKM yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Menyiapkan UMKM Masuk Ranah Digital

Pemerintah telah merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp 121,20 triliun pada 2020 dan mengalokasikan Rp 95,11 triliun pada 2021 dengan terealisasi sebesar Rp 63,19 triliun per akhir 2021.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa terdapat tiga tantangan yang dihadapi UMKM. Pertama, product knowledge di mana UMKM yakin produknya bagus sementara konsumen mungkin berpendapat berbeda. 

Kedua, akses permodalan. Kehadiran sejumlah program bantuan akses pembiayaan dari pemerintah perlu terus disosialisasikan dan didorong lewat pendampingan. 

Ketiga, meningkatkan pendampingan khususnya untuk akses pasar alias marketing. Pemerintah juga dapat menjadi off taker atau menjadi pembeli dengan catatan produk UMKM masuk dalam e-katalog lokal.

Salah satu perusahaan swasta yang memberikan perhatian khusus kepada pelaku UMKM ialah Sampoerna. Perusahaan tercatat sejak 2007 telah memiliki program terintegrasi untuk pendampingan UMKM. 

Baca Juga: Semester I 2022, Realisasi KUR Bank Rakyat Indonesia (BRI) Capai 48% dari Kuota

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan bahwa perusahaannya percaya keberlanjutan berarti secara konsisten menciptakan nilai jangka panjang sebagai berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. 

Berakar dari falsafah tiga tangan, Sampoerna secara konsisten membantu mengembangkan UMKM dalam rangka mendukung PEN di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”.

Ishak memaparkan untuk pembinaan UMKM, Sampoerna memiliki dua program yakni Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). SETC telah hadir sejak 15 tahun lalu di Pasuruan, Jawa Timur di atas lahan seluas 27 hektare (ha). 

SETC hadir untuk memberikan pelatihan dan pengembangan UMKM yang memanfaatkan sumber daya di masing-masing daerah seperti pertanian hingga kuliner. Pelatihan SETC telah menjangkau lebih dari 56.000 peserta dan dilakukan di lebih dari 100 kota dan kabupaten. 

“Di Jawa Tengah, Sampoerna juga memberikan perhatian kepada pelestarian batik. Salah satunya di Lasem, Rembang. Batik Lasem memiliki corak khas yakni perpaduan motif batik Jawa dan corak Tiongkok. Hingga saat ini 42 pembatik sudah menerima manfaat pendampingan,” katanya. 

Baca Juga: Kebab Turki Melantai di Bursa, MenKopUKM: Bukti UMKM Bisa Naik Kelas

Ishak menambahkan Sampoerna juga mendukung Program Hetero di Provinsi Jawa Tengah. Hetero merupakan kompetisi startup yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah untuk memberdayakan generasi muda yang memiliki keinginan dan keyakinan untuk menemukan solusi atas masalah pada ruang lingkup tertentu.

“Salah satu UMKM yang berhasil melalui program Hetero adalah Tambiyaku, bidang usaha makanan sehat terjangkau berbahan dasar sorgum,” jelasnya. 

Di sisi lain, SRC fokus untuk meningkatkan daya saing toko kelontong agar dapat bertahan dan berkembang. SRC hadir sejak 2008 dan kini telah beranggotakan sekitar 165.000 toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Melalui SRC, Sampoerna juga mendukung digitalisasi bagi toko kelontong dengan aplikasi AYO SRC.

Salah satu pelaku UMKM binaan Sampoerna, Bayu Hermawan, pemilik usaha Tambiyaku, mengatakan bahwa memulai usahanya dari keinginan menjawab kebutuhan makanan sehat terjangkau di Tanah Air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×