kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Punya potensi pasar besar, Dexa Group lakukan inovasi produk obat herbal


Kamis, 12 Maret 2020 / 12:55 WIB
Punya potensi pasar besar, Dexa Group lakukan inovasi produk obat herbal
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika melakukan kunjungan kerja di PT Dexa Laboratories of Biomolecular Science, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/3).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri farmasi dalam negeri bakal meningkatkan kegiatan risetnya, sehingga dapat menghasilkan inovasi produk yang berdaya saing tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan permintaan ekspor.

"Kami ingin memperkuat struktur industri farmasi di dalam negeri. Salah satunya melalui kegiatan riset, seperti untuk pengembangan obat herbal, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Menperin memberikan apresiasi kepada Dexa Group, selaku perusahaan farmasi yang berdiri sejak tahun 1969 ini mampu menyediakan berbagai produk farmasi yang berkualitas. Produk-produk Dexa Group tidak hanya untuk konsumen lokal, tetapi juga telah diekspor ke berbagai negara di empat benua, yakni Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa.

Dexa Group merupakan salah satu sektor pionir dalam pengembangan industri farmasi di Indonesia, ungkapnya. Bahkan, laboratorium yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, telah mendapatkan sertifikat internasional dari Inggris.

Baca Juga: DeXa Medica rilis riset kurangi ketergantungan metformin untuk penderita diabetes

Agus menambahkan, pihaknya bertekad untuk terus menumbuhkan sektor industri farmasi di tanah air dengan memperluas akses pasar dan meningkatkan utilisasinya. "Kami berharap produk-produk industri farmasi kita bisa terserap optimal di dalam negeri, seperti melalui program Jaminan Kesehatan Nasional. Ini salah satu yang perlu diakselerasi," imbuhnya.

Kemudian, Kemenperin turut mendorong upaya industri farmasi agar dapat mengurangi impor bahan baku dan menghasilkan substitusi nya. Selanjutnya, Menteri Agus Gumiwang mendukung untuk sosialisasi mengenai Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).

Mengenai langkah substitusi bahan baku impor farmasi, Dexa Group sebagai perusahaan nasional telah mengupayakan kemandirian bahan baku farmasi melalui OMAI sejak tahun 2005. OMAI merupakan obat-obatan yang bahan bakunya berasal dari alam Indonesia, sehingga mudah didapatkan dan tidak tergantung dengan impor.

Ferry Soetikno selaku Pimpinan Dexa Group mengatakan, dalam ranah industri, ketergantungan industri farmasi nasional terhadap bahan baku impor, salah satunya melalui pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). "Regulasi TKDN ini sejalan dengan Inpres 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan," ujarnya dalam keterangan resmi tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×