Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha, perusahaan ini juga mendorong mereka untuk bisa naik kelas.
Untuk meningkatkan daya saing dan peluang pasar UMKM lokal, Pupuk Kaltim kerap menfasilitas UMKM binaannya untuk ikut dalam berbagai pameran. Terbaru, perusahaan membawa tiga usaha binaan pada gelaran Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) Expo 2023.
Ketiga UMKM itu bergerak di bidang wastra, masing-masing Batik Kuntul Perak dan Batik Beras Basah dari Kota Bontang, serta usaha Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan. Seluruhnya tergabung dalam satu paviliun Rumah BUMN bersama mitra binaan Pupuk Indonesia Grup, sebagai wujud harmonisasi antar perusahaan dalam memajukan UMKM di Indonesia.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga memfasilitasi promosi 14 UMKM binaan lainnya secara daring selama kegiatan, mulai dari sektor usaha makanan ringan dan oleh-oleh, minyak tradisional hingga minuman herbal.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman menjelaskan bahwa pengembangan UMKM merupakan salah satu fokus implementasi tanjung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pupuk Kaltim. Perusahaan mendorong seluruh pelaku usaha binaan menghasilkan karya berkualitas melalui serangkaian pendampingan yang diberikan.
Batik Kuntul Perak dan Batik Beras Basah merupakan produk UMKM lokal Bontang yang telah meraih Sertifikat Produk Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) dari Badan Standarisasi Nasional (BSN), dengan kualitas yang juga telah diakui secara Nasional. "Kedua produk batik ini tak hanya eksis di tataran lokal, tapi juga mampu menembus pasar nasional serta bersaing dengan kerajinan serupa dari berbagai daerah di Indonesia," jelas Qomaruzzaman dalam keterangan resminya, Selasa (20/6).
Dua produk batik binaan Pupuk Kaltim ini bahkan sudah mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan pada event berskala internasional. Sehingga potensinya untuk
menembus pasar global terbuka. UMKM ini sebelum telah difasilitasi bergabung dalam side event KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, serta expo UMKM yang digelar dalam rangka MotoGP Mandalika tahun 2022.
Qomaruzzaman menambahkan, Pupuk Kaltim akan terus fokus pada tiga program utama implementasi TJSL sesuai amanat Kementerian BUMN, yakni pendidikan, lingkungan dan pengembangan UMKM. Sehingga pengembangan pelaku usaha lokal yang berdaya saing semakin tercapai, diiringi peningkatan sumberdaya manusia serta kualitas lingkungan yang lebih optimal.
Seluruh UMKM binaan terus didorong menghasilkan karya berkualitas, agar mampu bersaing dengan produk sejenis dan memberikan dampak terhadap kesejahteraan hingga penciptaan lapangan usaha mandiri melalui pendampingan berkelanjutan.
"Secara bertahap Pupuk Kaltim terus mendorong dan memfasilitasi UMKM binaan bisa mendapatkan SPPT SNI, sehingga daya saing pelaku usaha lokal makin tumbuh dan berkembang. Tak hanya di sektor wastra, tapi juga seluruh bidang seperti makanan dan minuman maupun produk lainnya," lanjut Qomaruzzaman.
Terkait digitalisasi UMKM, juga telah dikembangkan Pupuk Kaltim secara terintegrasi melalui marketplace binaan yang menaungi ratusan pelaku UMKM di Kota Bontang. Hal ini bentuk keseriusan perusahaan dalam pengembangan potensi pelaku usaha, sehingga bisa menjangkau pasar yang jauh lebih signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News