kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Indonesia Teken LOI Proyek Pilot Perdagangan Karbon


Kamis, 20 Oktober 2022 / 23:15 WIB
Pupuk Indonesia Teken LOI Proyek Pilot Perdagangan Karbon
ILUSTRASI. Pupuk Indonesia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) meneken Letter of Intent (LOI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM). Hal itu dilakukan untuk mendukung penuh upaya Kementerian BUMN untuk menurunkan emisi karbon nasional.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menyebutkan bahwa pada tahap awal ini, perdagangan karbon masih bersifat sukarela. Hal ini sebagai bentuk persiapan dan kolaborasi BUMN sebelum pemerintah resmi memberlakukan perdagangan karbon dan sebagai upaya untuk mendukung target penurunan emisi.

“Kita melihat kolaborasi antara BUMN sendiri untuk membangun kerja sama dalam menghasilkan energi dan menurunkan emisi bisa dilakukan. BUMN kita juga bisa kerja sama dengan negara lain. Pada intinya, bagaimana BUMN bisa bersama-sama melakukan transisi energi,” jelas Pahala dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (20/10).

Baca Juga: PLN dan Pupuk Indonesia Kerja Sama Bangun Green Industry Cluster

Selain Pupuk Indonesia, ada tujuh perusahaan BUMN lain yang menandatangan LOI tersebut, yakni Perum Perhutani, Inalum, PLN, PTPN, Pertamina, Semen Indonesia, dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

BKI akan bertindak sebagai fasilitator, sedangkan BUMN lainnya sebagai pihak yang berkeinginan untuk menjual atau membeli dalam proyek pilot perdagangan karbon ini.  

Kedelapan perusahaan BUMN ini berkeinginan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proyek pilot perdagangan karbon KBUMN VCM berdasarkan pencapaian target tahunan pengurangan emisi karbon.

Kementerian BUMN pun telah membentuk Project Management Office (PMO) Dekarbonisasi pada tahun 2021. Tujuannya adalah untuk memastikan proyek strategis dan aksi korporasi ke tujuh perusahaan BUMN tadi agar dapat mendukung target dekarbonisasi.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan bahwa perusahaan turut mendukung proyek pilot perdagangan karbon yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Menurutnya, program ini selaras dengan peta jalan dekarbonisasi perusahaan yang turut mendukung target Net Zero Emission pemerintah pada tahun 2060.

“Kami akan membeli emisi dari perusahaan perkebunan, untuk menutupi emisi yang sat ini masih kami hasilkan. Tapi untuk kedepannya, pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia tidak lagi akan menghasilkan emisi karbon. Sehingga kedepan kami bisa menjadi pihak yang menjual kredit emisi karbon,” jelas Bakir.  

Perdagangan karbon sendiri adalah transaksi jual-beli credit carbon yang telah tersertifikasi. Dalam hal ini, setiap perusahaan atau entitas diberikan batasan emisi karbon maksimum.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Gandeng Wima Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

Adapun perusahaan yang telah mengendalikan emisi karbon dengan baik dan belum mencapai batasan karbon, dapat menjual credit carbon nya ke perusahaan lain yang masih melebihi batasan karbon.

Dengan demikian, perdagangan karbon ini dapat memastikan bahwa perusahaan secara keseluruhan tidak melebihi tingkat emisi karbon dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×