kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor siram Rp 1,3 T ke pusat pelatihan kopi


Kamis, 04 Agustus 2016 / 15:27 WIB
Investor siram Rp 1,3 T ke pusat pelatihan kopi


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) bekerja sama dengan International Islamic Trade Finance Coorporation (ITFC) membantu petani di Indonesia untuk tingkatkan produksi kopi. Sebab, produksi kopi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Menurut data yang dihimpun produksi kopi Indonesia pada 2013 sebesar 740.000 ton, pada 2014 jumlah turun yang disebabkan oleh keadaan iklim sebesar 550.000 ton.

Sedangkan, untuk 2015 walaupun produksi kopi sedikit naik sebesar 600.000 ton tetapi masih dibawah produksi di 2013.

(Baca juga Liputan Khusus Kopi Garut KONTAN di sini

Ketua umum AEKI Irfan Anwar mengatakan nantinya ITFC akan memberikan  US$ 100.000 atau setara Rp 1,3 miliar (kurs Rp 13.138) yang dipergunakan untuk membangun pusat pelatihan petani kopi di Indonesia. Salah satunya terdapat di Kabupaten Pak Pak, Sumatera Utara.

"Nanti dalam pusat pelatihan itu akan diberikan pendidikan dan pelatihan bagaimana tata cara menanam dengan benar," ucapnya saat ditemui usai peluncuran program "Pengembangan dan Pendanaan untuk Eskpor Kopi Indonesia", di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (4/8).

Selain itu, Irfan menuturkan salah satu perusahaan produksi kopi, PT Coffindo, akan menghibahkan lahan kepada petani di Kabupaten Pak Pak, Sumatera Utara seluas 2 hektare.

Nantinya sebagian dari lahan itu akan digunakan salah satunya untuk gudang untuk menyimpan kopi.

"Satu hektare lain untuk kebun percontohan. Jadi nantinya mereka tempat training center, punya pergudangan, punya tempat penjemuran, dan lain-lain," ucapnya.

Irfan mengungkapkan dengan adanya bantuan ini dirinya menargetkan produksi kopi dalam lima tahun ke depan bisa meningkat hingga dua kali lipat atau 1,5 juta ton. Namun, untuk 2016 dirinya hanya menargetkan produksi kopi sebesar 600.000 ton.

Sementara, Chief Executive Officer (CEO) ITFC, Hani Salem menambahkan pelatihan yang diberikan tidak hanya untuk meningkatkan produksi saja, tetapi untuk menguatkan perdagangan dan promosi kopi Indonesia.

"Pendanaan yang diberikan juga memungkinkan koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia tingkatkan ekspor mereka ke pasar global," pungkasnya. (Achmad Fauzi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×