Reporter: Dani Prasetya | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) berencana membangun kluster pengembangan pupuk NPK di Palembang. Kluster itu akan menjadi hasil kerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan dan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero).
Rencananya, perseroan itu akan mengeluarkan dana sekitar Rp1,8 triliun untuk membangun pabrik berkapasitas 1 juta ton per tahun. Sementara pengembangan kawasan secara keseluruhan akan ditangani oleh Pemprov Sumatera Selatan.
"Total dana bisa tanya Pemprov. Kalau pabrik sekitar Rp1,8 triliun," ujar Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Arifin Tasfir, Rabu (22/6).
Mengenai periode waktu pengembangan kawasan di Palembang itu, dia berharap, dapat segera direalisasikan. Namun, kepastian waktu merupakan kewenangan Pemprov Sumatera Selatan. "Saya harap bisa segera dimulai karena investor dari Jordania sudah banyak yang meninjau," katanya.
Sebagai informasi, pengembangan kawasan itu akan berpusat di Palembang. Perseroan itu akan ikut bergabung lewat pembangunan pabrik baru yang berproduksi pupuk NPK. Sebagai tahap awal, badan usaha milik negara (BUMN) pupuk itu berharap dapat membangun pabrik powering acid terlebih dahulu.
Selanjutnya, secara bertahap perseroan akan membangun pabrik NPK, pabrik amonia, dan lainnya. Bahkan, nantinya kawasan itu akan dilengkapi pelabuhan sehingga kapal-kapal pengangkut berkapasitas besar dapat masuk ke dalam kawasan. "Semuanya nanti ada di situ," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News