Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Demi meningkatkan kapasitas produksi, produsen pupuk pelat merah, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) akan membangun pabrik pupuk urea bernama IIB mulai Senin mendatang.
Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan Pusri menyatakan, pembangunan pabrik baru tersebut sudah sangat mendesak. "Tanggal 8 April nanti kami akan groundbreaking pabrik baru menggantikan pabrik Pusri II yang sudah tua," kata dia, Selasa (42/4).
Pabrik IIB yang ditargetkan mulai berproduksi akhir tahun 2015 ini akan memiliki kapasitas produksi urea sebesar satu juta ton tiap tahun. Mulai 2016 nanti, kapasitas produksi anak usaha Pupuk Indonesia Holding Company ini akan menanjak dari saat ini yang sebesar 2,2 juta ton per tahun menjadi 2,8 juta ton per tahunnya.
Selain urea, pabrik ini juga memproduksi amoniak dengan produksi mencapai 2.750 ton per hari. Dengan begitu, kapasitas produksi amoniak Pusri yang saat ini baru sebesar 1,5 juta ton tiap tahun bisa ditambah.
Untuk merealisasikan aksi ini, Pusri akan menanamkan modal sekitar US$ 650 juta. Dana ini sudah termasuk pembangunan area pergudangan di sekitar pabrik.
Pusri memang harus merevitalisasi diri. Pasalnya, pabrik Pusri II sudah berusia 38 tahun. Dengan mesin yang berusia senja, produksi Pusri selama ini jadi tidak efisien.
Ismed mencontohkan untuk memproduksi satu ton urea, saat ini, pabrik Pusri II membutuhkan pasokan bahan baku gas sebanyak 38 juta kaki kubik atau million british thermal units (mmbtu). Di pabrik baru nanti, konsumsi gas untuk memproduksi satu ton urea hanya butuh 25 mmbtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News