Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. ACFTA berpotensi mengancam industri kosmetika dari sisi harga dan kreatifitas tampilan secara umum. Karenanya, adanya SNI menurutnya sudah menjadi salah satu cara menghadapi perdagangan bebas Asean-China atau ACFTA. Selain itu, dari kalangan industri sendiri sudah memiliki strategi untuk menghadapi ACFTA.
"Antara lain dengan meningkatkan kualitas,kreatifitas produk dan promosi,serta menaikkan ekspor," kata Ketua Asosiasi Kosmetik Putri K Wardani. Tahun lalu industri kosmetik masih bisa tumbuh sekitar 11%. Tahun ini, Putri berharap setidaknya industri masih bisa mempertahankan pertumbuhannya.
Untuk mewujudkannya, kalangan industri kosmetik berharap pemerintah bisa melakukan pembinaan kepada UMKM,menurunkan suku bunga,menyediakan pasokan energi yang cukup bagi industri.
"Selain itu juga melakukan mapping kebutuhan agar bahan baku industri mayoritasnya sebisa mungkin dapat diproduksi di dalam negeri untuk menaikkan daya saing industri,"tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













