kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PwC: Traveloka Ciptakan Nilai Tambah Bruto di Indonesia US$ 10 Miliar pada 2019-2022


Kamis, 21 September 2023 / 16:18 WIB
PwC: Traveloka Ciptakan Nilai Tambah Bruto di Indonesia US$ 10 Miliar pada 2019-2022
ILUSTRASI. Melihat kontribusi Traveloka terhadap perekonomian Indonesia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PwC Indonesia mengumumkan peluncuran studi dampak salah satu unicorn teknologi ternama asal Indonesia, yakni Traveloka, yang juga merupakan platform travel terdepan se-Asia Tenggara.

Hasil studi yang dilakukan oleh PwC menunjukkan kontribusi Traveloka terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di industri pariwisata, pada pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi, penciptaan lapangan pekerjaan, aspek keberlanjutan, serta mendorong lahirnya inovasi.

PwC menyimpulkan, Traveloka turut menstimulasi penciptaan Nilai Tambah Bruto (NTB) di Indonesia sekitar US$ 10 miliar pada tahun 2019-2022 atau setara lebih dari 360.000 tenaga kerja di Indonesia setiap tahunnya.

Dari nilai tersebut, US$ 4,5 miliar di antaranya berasal dari industri pariwisata atau setara dengan 2,7% Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor tersebut. Kontribusi ini juga berdampak positif ke sektor lain seperti pertanian dan energi yang menunjukkan keterlibatan ekonomi yang lebih luas.

Baca Juga: Bos Traveloka Terpilih Jadi Petinggi Endeavor Indonesia

Caesar Indra, President Traveloka mengatakan, hampir 12 tahun lalu Traveloka hadir sebagai penyedia solusi perjalanan untuk konsumen melalui teknologi. Dalam perjalanannya, Traveloka senantiasa mendedikasikan diri menghadirkan pengalaman terbaik untuk pengguna dan mendorong inovasi serta pertumbuhan ekosistem pariwisata berkelanjutan.

"Studi yang dilakukan oleh PwC akan membantu kami untuk memahami dan mengukur dampak ekonomi yang diberikan oleh perusahaan dan mengidentifikasi beragam peluang untuk dapat berkontribusi lebih jauh lagi untuk industri pariwisata Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (21/9).

Pada kesempatan yang sama, Julian Smith, Direktur PwC Indonesia mengatakan, studi ini mengungkap ripple effect yang diciptakan oleh Traveloka terhadap berbagai sektor di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.

Hasil studi ini menggambarkan hubungan simbiosis antara Traveloka dan perekonomian serta mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam periode dimana ketahanan dan kemampuan beradaptasi menjadi hal yang sangat penting.

"Menyaksikan Traveloka sebagai unicorn teknologi yang tidak hanya berkembang namun juga menjadi katalis perubahan positif di kawasan Asia Tenggara merupakan hal yang inspiratif dan dapat menjadi salah satu tolok ukur praktik bisnis yang berkelanjutan,” tutur dia.

Asal tahu saja, Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Indonesia memiliki 64 juta UMKM dan sekitar 90% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM.

Baca Juga: Bisnis Perhotelan Diproyeksikan Akan Meningkat pada Semester II-2023

Studi dampak yang diluncurkan PWC menunjukkan bagaimana Traveloka secara signifikan memberikan dampak positif kepada UMKM, di mana 91% partner yang disurvei, termasuk UMKM, menyebut bahwa Traveloka membantu mereka dalam memperluas jangkauan konsumennya.

Sebanyak 75% di antaranya menyebutkan bahwa pendapatan mereka mengalami peningkatan signifikan berkat program-program Traveloka. Program EPIC Sale dan Live Streams merupakan contoh inisiatif yang Traveloka lakukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis mitra dan UMKM.

Studi yang dilakukan PwC menunjukkan kolaborasi antara Traveloka dengan seluruh mitranya, yang mana 27% di antaranya berlokasi di luar provinsi Jawa dan Bali.

Ini menunjukkan pentingnya peran Traveloka di jantung ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia, serta dampak langsung yang dimilikinya sebagai penggerak bagi mitra-mitranya di Indonesia dengan memberdayakan mereka untuk membuka akses ke khalayak baru dan berinovasi untuk mendiversifikasi aliran pendapatan mereka.

Sejalan dengan target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk menarik 8,5 juta pengunjung pada tahun 2023, temuan dalam studi PwC menunjukkan bahwa platform Traveloka dapat menarik pengunjung baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Hasil studi memperlihatkan bahwa mitra bisnis lokal Traveloka berhasil menarik 68% pelanggan dari luar provinsi mereka, dan 25% bahkan telah berekspansi ke pelanggan internasional.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menjadi akselerator pemerataan pembangunan, merupakan langkah strategis. Hasil studi PwC menunjukkan bahwa mitra pelaku bisnis Traveloka di destinasi yang jarang dikunjungi mengalami peningkatan kunjungan dengan 67% dari mereka menyatakan bahwa platform tersebut berperan dalam mempromosikan keragaman budaya dalam pariwisata domestik dan meningkatkan toleransi.

Hal ini sesuai dengan fakta bahwa 86% dari bisnis yang disurvei mengakui dukungan Traveloka dalam mempromosikan produk dan layanan mereka, memperluas jangkauan pasar, serta mendukung pariwisata lokal melalui akses digital.

Baca Juga: Traveloka Tambah Fitur 100% Refund Guarantee untuk Penerbangan Internasional

Pasca pandemi, Traveloka mengamati perubahan dalam cara masyarakat Indonesia menikmati perjalanan, dari yang sebelumnya lebih memilih perjalanan dalam kelompok besar menjadi sekarang lebih memilih pengalaman perjalanan dalam kelompok yang lebih kecil.

Terdapat juga peningkatan jumlah wisatawan perempuan, serupa dengan permintaan perjalanan terpendam yang terjadi di seluruh dunia, serta peningkatan jumlah wisatawan Gen Z yang menikmati kebebasan pasca pandemi dan juga mendapatkan inspirasi dari media sosial terkait hal tersebut.

Berdasarkan survei internal pengguna Traveloka mengenai produk keberlanjutan, ditemukan bahwa 88% pengguna yang disurvei di Indonesia menghargai pilihan untuk mengimbangi jejak karbon mereka saat memesan penerbangan di aplikasi Traveloka.

Selain itu, 80% responden mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung memilih akomodasi yang menerapkan praktik keberlanjutan. Oleh karena itu, Traveloka memasukkan opsi pemfilteran berlabel “Sustainable Tourism” dalam aplikasinya yang di sertifikasi oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Baca Juga: Traveloka Tambah Fitur Garansi Refund 100% untuk Penerbangan Internasional

Traveloka berkomitmen untuk terus berinovasi untuk melayani masyarakat Indonesia dan memberikan dampak di pasar dalam negeri. Oleh karena itu, Traveloka berfokus untuk memberikan pertumbuhan bagi ekosistem perjalanan dan pariwisata Indonesia serta mendorong inovasi dan sumber daya manusia di seluruh negeri.

Di seluruh negara tempat Traveloka beroperasi, pengembangan teknologi yang berkelanjutan, pembinaan komunitas, dan pengembangan industri perjalanan dan pariwisata untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan menjadi fokus terdepan perusahaan tersebut.

Caesar menilai, kesimpulan paling signifikan dari studi dari PwC adalah bahwa perjalanan Traveloka bukan hanya soal angka, melainkan juga tentang membuat perbedaan dan memberikan dampak positif. Traveloka berdedikasi untuk mengambil peran penting dalam membentuk masa depan industri pariwisata, baik bagi konsumen sendiri maupun masyarakat luas.

"Dengan beragam usaha yang kami lakukan untuk memberikan dampak positif, kami berharap akan memasuki masa depan yang penuh dengan inovasi yang berkelanjutan, dan kemungkinan tak terbatas,” tutup Caesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×