Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Qiscus Pte Ltd, perusahaan startup yang didirikan pengembang Indonesia dan Singapura, kini hadir di Indonesia, Selasa (21/4). Qiscus merupakan sistem chat yang dirancang untuk memudahkan kebutuhan komunikasi di lingkungan kerja, secara ringan dan aman.
Salah satu fitur Qiscus adalah membantu membuat topik grup chat. Fitur ini, misalnya, bisa digunakan untuk manajemen untuk menjaga komunikasi di departemen-departement perusahaannya.
"Banyak perusahaan di Indonesia menghadapi lingkungan kerja yang sangat menantang, mulai dari perjalanan pekerja yang menyebabkan kemacetan yang menghambat produktivitas perusahaan, sampai kesulitan pengawasan karyawan di kantor cabang yang jauh dengan menggunakan sistem komunikasi tradisional. Qiscus memiliki potensi untuk mengurangi tekanan tersebut," kata Amin Nirdin, Chief Executive Officer Qiscus.
Qiscus memungkinkan perusahaan menyusun "ruang diskusi" seperti grup chat berdasarkan tim atau proyek tertentu, sehingga tidak memerlukan alat bantu komunikasi lain seperti email atau video chatting.
Selain itu, aplikasi tersebut bisa dijalankan dengan bandwidth minimum untuk transfer informasi maksimum. Manajemen Qiscus mengklaim sistem chat ini aman dan menjaga privasi dengan dipindahkan ke enkripsi 256-bit SSl, sama seperti protokol keamanan transaksi bank online.
"Banyak perusahaan di Indoensia telah menggunakan layanan pesan free untuk kordinasi operasional maupun proyek. Meskipun dapat dipahami biaya efisien, tapi mendiskusi hal-hal rahasia bisnis melalui saluran komunikasi yang tidak aman, dapat mengakibatkan risiko yang jauh lebih besar seperti pencurian kekayaan intelektual atau data rahasia bisnis yang berarti kerugian bisnis yang besar," kata Evan Purnama, Chief Technology Officer Qiscus.
Qiscus sendiri saat ini bisa digunakan secara gratis untuk pengguna individu dan untuk kebutuhan premium dengan harga mulai dari S$ 3 per pengguna per bulan. Sekadar catatan, Qiscus sendiri didirikan oleh empat orang anak muda lulusan Nanyang Technological University (NTU) yaitu Amin Nordin yang merupakan oengusaha di berbagai industri seperti pembelajaran mesin, perjalanan dan pengembangan aplikasi, Evan Purnawa, Muhammad Md Rahum, dan Delta Purna Widyangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News