Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) masih akan mengejar kontrak-kontrak baru di sisa tahun berjalan 2022. Emiten jasa penunjang industri hulu migas itu mengincar perolehan perolehan kontrak anyar sebesar Rp 2 triliun.
Direktur Keuangan RUIS Soeharto Nurcahyono mengatakan, RUIS bakal mengejar proyek-proyek yang kiranya dapat menghasilkan margin keuntungan lebih besar dari dibanding rata-rata margin pada proyek eksisting perusahaan. Sejalan dengan hal ini, RUIS melirik tender proyek-proyek jasa penunjang operasi di segmen jasa pemeliharaan fasilitas.
“Kami melihat bahwasanya jasa penunjang operasi di segmen jasa pemeliharaan fasilitas itu biasanya memberikan margin keuntungan yang lebih baik. Itulah sebabnya kami ke depannya akan lebih melihat potensi-potensi tender yang di segmen jasa tersebut,” ujar Soeharto dalam acara paparan publik yang disiarkan virtual, Rabu (7/9).
Baca Juga: Radiant Utama (RUIS) Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 16% pada 2022
Hingga Juli 2022 lalu, perolehan kontrak baru RUIS sudah mencapai Rp 1,76 triliun pada tahun 2022 ini. Jumlah tersebut sudah melampaui realisasi perolehan kontrak baru RUIS di tahun 2021 yang berjumlah Rp 1,38 triliun.
Secara terperinci, perolehan kontrak anyar RUIS di tahun 2022 terdiri atas kontrak pekerjaan jasa penunjang operasi sebesar 72,7%, jasa inspeksi 20,4%, serta jasa konstruksi dan kegiatan lepas pantai sebesar 6,9%.
Dengan adanya perolehan kontrak baru, on-hand projects RUIS meningkat menjadi Rp 4,07 triliun. Pada tahun 2021 lalu, on-hand projects RUIS masih berjumlah Rp 3,04 triliun.
Soeharto berujar, perolehan kontrak baru tidak serta-merta berdampak instan terhadap kinerja pembukuan keuangan perusahaan. Hal ini lantaran kontrak-kontrak yang digenggam memiliki masa dan periode pengerjaan yang berbeda-beda dan bisa bersifat multiyears. Catatan saja, umum-umumnya proyek-proyek RUIS memiliki rata-rata masa pengerjaan sekitar 30 bulan.
Meski begitu, RUIS berharap bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang berhasil perusahaan catatkan di paruh pertama. Sementara itu, pada sisi bottom line, RUIS berharap bisa kembali mengantongi laba bersih di atas Rp 20 miliar.
Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, RUIS membukukan pendapatan sebesar Rp 824,72 miliar di sepanjang Januari-Juni 2022, naik 8,86% (atau dibulatkan 9%) dari realisasi pendapatan Januari-Juni 2021 yang sebesar Rp 757,60 miliar.
Seturut kenaikan pendapatan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih RUIS tumbuh 42,82% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 11,00 miliar di Januari-Juni 2021 menjadi Rp 15,72 miliar di Januari-Juni 2022.
“Kenaikan pendapatan RUIS di semester I 2022 kan 9%, nanti juga kami harapkan di akhir 2022 nanti juga kenaikan pendapatannya sebesar 9%,” tutur Soeharto.
Baca Juga: Radiant Utama (RUIS) Sudah Kantongi Kontrak Anyar Rp 1,4 Triliun hingga Semester I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













