kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Radiant Utama masih melanjutkan efisiensi biaya


Rabu, 29 Juni 2016 / 19:42 WIB
Radiant Utama masih melanjutkan efisiensi biaya


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kondisi bisnis minyak dan gas masih lesu membuat PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) memasang target stagnan seperti tahun lalu sebesar Rp 1,59 Triliun. Perusahaan penyedia layanan energi ini juga masih melanjutkan program efisiensi biaya.

Head of Corporate Secretary, PT Radiant Utama Interinsco Misyal A Bahwal memprediksi pada semester kedua nanti diprediksi menjadi kondisi masih sama dengan fluktuasi harga minyak dan gas. Makanya perusahaan menargetkan pendapatan stagnan dari tahun lalu.

”Walaupun menang tender, tapi sales kita masih kurang. Ini akibat dari oil company yang menahan utilisasi pabriknya,” Kata Misyal pada Public Expose, Rabu (29/6).

Misyal mengatakan ada beberapa kontrak baru yang tercatat dikuartal I tahun ini misalnya dari segmen bisnis technical support service mencapai Rp 148,8 Miliar, dari Agency and Offshore Service Rp 235,2 miliar, Inspection Rp 21,5 Miliar. Targetnya dari segmen segmen bisnis itu akan meningkat hingga akhri tahun.

”Dari technical support diharapkan mencapai Rp 1,74 Triliun, Offshore production facilities US$ 1,7 Juta, Inspection Service Rp 230 Miliar, Agency dan trading akan berkontribusi US$ 5 juta,” kata Misyal.

Selain itu Misyal menjelaskan selain rajin ikut tender-tender jasa konstruksi migas baru, perusahaan juga melakukan beberapa efisiensi yang sudah dijalankan dari tahun 2014. Misalnya dengan tidak menambah karyawan baru walaupun ada beberapa yang sudah pensiun.

”Kita mengurangi karyawan tapi secara natural, dengan tidak menambah kayawan baru, walaupun sudah ada yang pensiun. dan tidak memperpanjang yang kontrak,” kata Misyal.

Selain dari perusahaan juga melakukan efisiensi dari operasional, seperti pemakaian bensin dan lainya, agar bisa menekan biaya beban operasional. Perusahaan juga menganggarkan dana belanja modal lebih kecil ketimbang tahun lalu sebesar Rp 30 Miliar untuk peremajaan alat. Dana diperoleh dari kas internal dan pinjaman bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×