kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajin Beli Saham Metland (MTLA), Begini Rekam Jejak Grup Salim di Bisnis Properti


Senin, 01 Agustus 2022 / 18:01 WIB
Rajin Beli Saham Metland (MTLA), Begini Rekam Jejak Grup Salim di Bisnis Properti
ILUSTRASI. Mall Grand Metropolitan milik PT Metropolitan Land Tbk di Bekasi. Rajin Beli Saham Metland (MTLA), Begini Rekam Jejak Grup Salim di Bisnis Properti.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Grup Salim tampak berupaya terus menambah portofolio bisnisnya, salah satunya dengan aktif berinvestasi di sektor properti.

Sebelummnya, Grup Salim rajin mengakumulasi saham emiten properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland. Grup Salim menjadi salah satu pemegang saham MTLA melalui anak usahanya di bidang pengelola dana pensiun, yakni PT Indolife Pensiontama.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 28 Juli 2022, Indolife Pensiontama memiliki 388.565.000 saham MTLA atau setara 5,08%. Sebenarnya, per 31 Desember 2022, Indolife Pensiontama sudah menjadi investor terbesar ketiga di MTLA dengan kepemilikan 317.065.000 saham atau setara 4,14%.

Indolife Pensiontama pun belum lama ini kembali membeli 71,5 juta saham MTLA melalui perantara Nikko Sekuritas Indonesia. 

Manajemen Metropolitan Land mengaku saat ini tidak ada rencana khusus dengan Indolife Pensiontama, terlepas dari aktivitas pembelian saham yang dilakukan oleh perusahaan Grup Salim tersebut kepada MTLA.

Baca Juga: Tak Cuma Ritel, Investor Kakap Sekelas Indolife Pensiontama Pun Nyangkut di Saham

“Transaksi ini hanya bagian dari investasi biasa, karena dianggap saham MTLA masih bagus dan undervalue,” kata Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo, Senin (1/8). 

Saat penutupan perdagangan Senin (1/8), saham MTLA bertengger di level Rp 374 per saham atau naik 5,65% dari posisi di hari Jumat lalu. Jika merujuk pada posisi harga dan kepemilikan saham terkini yakni 5,08%, maka total investasi Indolife Pensiontama di MTLA telah mencapai kisaran Rp 145,32 miliar.

Merujuk situs resminya, MTLA memiliki sejumlah proyek perumahan di Jabodetabek, seperti Metland Cyber City, Metland Menteng, Metland Puri, Metland Tambun Bekasi, Metland Transyogi Cibubur, Metland Cibitung, dan Metland Cileungsi.

MTLA juga memiliki beberapa proyek hotel dan area komersial seperti Metland Hotel Cirebon, Hotel Horison Bekasi, Metland Hotel Bekasi, Metropolitan Mall Bekasi, Grand Metropolitan Bekasi, dan Metropolitan Mall Cileungsi.  Emiten ini turut menggarap proyek apartemen seperti M Gold Tower dan Kaliana Apartment.

Baca Juga: Lengkapi Area Komersial, Metropolitan Land (MTLA) Resmikan Waterland Metland Cibitung

Selain berinvestasi di MTLA, Grup Salim juga sedang terlibat proyek properti yakni Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta, dengan Agung Sedayu Group. Proyek yang digadang menjadi “The New Jakarta City” ini dibangun di atas lahan seluas 2.650 hektare (ha). 

PIK 2 kelak akan memiliki beberapa fasilitas seperti area taman Green Belt seluas kurang lebih 60 Ha, Pantai Pasir Putih, PIK 2 Edu City, Stadion Mata Elang Internasional, Menara Syariah, dan Kota Air Sedayu. PIK 2 tentu menyediakan berbagai hunian seperti rumah, apartemen, ruko, soho, kavling komersial, dan gudang.

Dalam situs resmi Agung Sedayu Group, PIK 2 diklaim akan menjadi pusat kekuatan ekonomi yang memiliki daya tarik kuat bagi peluang investasi yang menguntungkan dalam berbagai pengembangan properti. 

Sebelumnya, Grup Salim dan Agung Sedayu Group juga pernah membuat perusahaan patungan bernama PT Bangun Kosambi Sukses (BKS).

Baca Juga: Inilah Tiga Pukulan Telak yang Menghantam Bisnis Properti dan Konstruksi Domestik

BKS sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang real estate. BKS juga terafiliasi dengan Grup Salim dan Agung Sedayu Group dalam proyek Kawasan Keuangan Syariah Internasional di PIK 2.

Namun, dalam berita sebelumnya, sebanyak 51% saham BKS diakuisisi oleh PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) pada Februari lalu dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,49 triliun. PANI merupakan emiten produsen kemasan kaleng yang masih menjadi bagian dari Agung Sedayu Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×