Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Potensi keuntungan bisnis mi instan yang menggiurkan, membuat pengusaha makanan berbahan baku gandum berjibaku membuat terobosan pemasaran. Yang terbaru, pengusaha makanan kini memperebutkan pangsa pasar mi instan premium.
Nah, produk mi instan premium pertama kali diluncurkan PT Mayora Indah Tbk dengan merek Bakmie Mewah. Namun, tak lama berselang PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menyusul dengan menjajakan mi premium bernama Indomie Real Meat.
Kini, kedua raksasa makanan Indonesia tersebut berusaha memperebutkan pangsa pasar mi premium. Untuk membedakan produknya, kedua perusahaan raksasa tersebut mengemas mi premiumnya dalam boks kertas.
Andre Sukendra Atmadja, Presiden Direktur PT Mayora Indah Tbk bilang, keputusan berbisnis mi instan karena peluang bisnisnya yang menggiurkan. "Mi instan merupakan makanan cepat saji yang menghasilkan pendapatan terbesar di Indonesia setelah kategori rokok dan air minum dalam kemasan (AMDK). Tentunya Mayora ingin ikut berkiprah di kategori tersebut," kata Andre kepada KONTAN, Minggu (7/8).
Asal tahu saja, mi instan premium merupakan produk mi instan pertama bagi Mayora. Produk premium dipilih karena ada potensi kenaikan daya beli konsumen akan produk cepat saji. "Tentu terjadi perubahan tren konsumsi dari produk yang biasa ke produk yang premium," jelas Andre.
Namun begitu, Mayora pantas mesti mawas diri di bisnis mi instan premium. Maklum, Indofood juga telah masuk di segmen pasar yang sama. Untuk menghadapi persaingan, Andre bilang, pihaknya telah menyiapkan pelbagai varian rasa baru. "Mungkin tahun depan," ujar Andre.
Asal tahu saja, produk mi instan Mayora saat ini baru dipasarkan di Jabotabek. Andre bilang, distribusi terbatas karena kapasitas produksi juga masih terbatas. "Distribusi naik sejalan dengan meningkatkan kapasitas produksi," kata Andre tanpa menyebutkan detail produksinya.
Tak mau ketinggalan dengan Mayora, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga meluncurkan mi premium bernama Indomie Real Meat. "Apa yang dulu dianggap mahal sekarang jadi tidak mahal, selama ada nilai tambah," kata Werianty Setiawan Director & Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, pekan lalu.
Werianty bilang, penambahan produk mi premium merupakan bagian dari inovasi Indofood. Perlu diketahui, kontributor penjualan utama ICBP kuartal I-2016 berasal dari mi instan dengan kontribusi 65,7% dari total penjualan Rp 8,92 triliun.
Mengenai persaingan pasar, Werianty justru menyoroti produk mi instan impor dari Korea Selatan. Namun begitu, Werianty mengklaim, mi instan Indofood sulit disaingi karena sudah mendapatkan tempat di Indonesia.
Wings Group bersiap
Tak mau ketinggalan, produsen mi instan Wings Food kini sedang persiapan membuat gebrakan untuk menyaingi kompetitor. "Nanti akan ada kejutan dari Mie Sedaap," ujar Aristo Kristandyo, Group Head Marketing Communications PT Sayap Mas Utama (Wings Food) kepada KONTAN, Minggu (7/8).
Belum diketahui, apakah Wings Food akan mempersiapkan mi premium atau tidak. Yang jelas, Mie Sedaap baru meluncur varian anyar rasa White Curry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News