kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.723   -12,11   -0,16%
  • KOMPAS100 1.200   -1,91   -0,16%
  • LQ45 958   -0,97   -0,10%
  • ISSI 232   -0,58   -0,25%
  • IDX30 492   -0,52   -0,10%
  • IDXHIDIV20 591   0,04   0,01%
  • IDX80 137   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 142   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 164   -0,28   -0,17%

Kejar target, Mayora akan genjot penjualan


Senin, 01 Agustus 2016 / 06:00 WIB
Kejar target, Mayora akan genjot penjualan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tak ada anak emas dalam kamus bisnis PT Mayora Indah Tbk. Produsen makanan dan minuman tersebut ingin menggeber semua lini bisnis mereka, agar bisa melanjutkan pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun.

Maklum, tahun ini Mayora Indah membidik target penjualan Rp 17,5 triliun. Sebagai perbandingan, tahun lalu penjualan Mayora mencapai sebesar Rp 14,82 triliun. Mayora membagi produk dalam enam kategori, yakni biskuit, permen, wafer dan coklat. Dua kategori produk makanan lagi, yaitu sereal dan kopi.

"Saat ini, semua divisi usaha memiliki keunggulan yang kontribusinya sama," terang Junih Gunawan, Sekretaris Perusahan PT Mayora Indah Tbk saat dihubungi KONTAN, akhir pekan lalu.

Sepanjang semester I-2016 kemarin, Mayora Indah mencatatkan penjualan bersih Rp 9,28 triliun. Nilai penjualan tersebut tumbuh 23,08% ketimbang realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 7,54 triliun.

Pada paruh pertama tahun ini, penjualan lokal maupun ekspor kompak mendaki. Penjualan ekspor naik 33,83% menjadi Rp 5,34 triliun pada semester I-2016. Sementara penjualan ekspor naik 11,27% menjadi Rp 3,95 triliun.

Hanya saja, pertumbuhan top line tersebut tak bertahan hingga ke pos bottom line. Laba bersih Mayora Indah justru berkurang sekitar 0,28% menjadi Rp 606,86 miliar pada semester I-2016. Penyebabnya antara lain karena ada kenaikan beban pokok penjualan hingga 25,23% menjadi Rp 7,75 triliun.

Dalam pos tersebut, variabel bahan baku dan pembungkus yang digunakan, naik 36,62% menjadi Rp 5,41 triliun. Sebelumnya, Mayora Indah membeberkan strategi memperkuat pasar kopi instan ekspor.

Perusahaan berkode saham MYOR di Bursa Efek Indonesia itu melenggang lewat kopi instan dengan merek Torabika White Coffee. Agar fokus memperkuat pasar, Mayora Indah bahkan tak segan-segan menarik merek Torabika White Coffee dari pasar dalam negeri.

Sribugo Suratmo, Corporate Communication Division Head PT Mayora Indah Tbk sebelumnya bilang, merek tersebut akan dikhususkan untuk pasar ekspor Malaysia. Sementara untuk pasar dalam negeri, mereka meluncurkan merek kopi instan baru yakni Torabika Creamy Latte.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×