Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nojorono Tobacco International (NTI) atau Nojorono Kudus turut meramaikan pangsa sigaret kretek tangan (SKT) Perusahaan rokok kretek sejak 1932 asal Kudus, Jawa Tengah, ini berinovasi dengan menghadirkan produk SKT terbaru yang diberi nama Saroja pada pertengahan tahun ini.
Managing Director PT NTI Arief Goenadibrata mengatakan, mengusung nilai F.A.I.T.H (Fraternity, Accountability, Innovation, Trustworthy, & High Performance) yang senantiasa dijalankan oleh NTI, Saroja muncul sebagai salah satu produk SKT inovatif dengan kualitas terbaik.
"Relevan dengan kondisi pasar SKT saat ini, Saroja menawarkan selera membumi, dengan banderol harga yang cukup kompetitif di kelasnya," kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu (17/5).
Sementara itu, Brand Manager PT Nojorono Tobacco International Christina Mirgayawati menuturkan, kemasan cita rasa berkualitas dengan harga bersahabat yang disuguhkan Saroja, akan memenuhi kriteria kebutuhan mayoritas perokok SKT di Indonesia.
Baca Juga: Kemenperin Apresiasi Industri Semen Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan
"Klaim tersebut berasal dari data retail audit industri sigaret year-to-date tanah air tahun 2023 paparan AC Nielsen," ungkapnya.
Christina menjelaskan, berdasarkan paparan data yang diperoleh, perokok masa kini cenderung mencari rokok yang ‘mengenyangkan’ namun tetap dengan banderol harga kompetitif.
"Saroja yang menyasar segmen pasar dewasa muda, diyakini mampu memenuhi dua keinginan pasar tersebut," tuturnya.
Christina menambahkan, peluncuran Saroja sekaligus menambahkan catatan sejarah prestasi NTI untuk terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan dan selera pasar yang kian dinamis.
Saroja yang masuk dalam kategori SKT, melibatkan kepiawaian tangan ribuan buruh linting. Hadirnya Saroja, sekaligus menjadi perwujudan komitmen berkelanjutan NTI dalam mendukung keberlangsungan industri padat karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News