kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ratusan perusahaan akan hengkang dari Jabodetabek


Selasa, 29 Oktober 2013 / 14:30 WIB
Ratusan perusahaan akan hengkang dari Jabodetabek


Sumber: Kompas.co | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sejumlah investor mulai ketar-ketir menyusul demo buruh yang menuntut kenaikan upah minimum provinsi 50% pada 2014. Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, setidaknya ada lebih dari 100 perusahaan yang siap-siap hengkang dari Jabodetabek. 

Di Bogor saja ada 68 perusahaan, yang lapor ke Kadisnaker. Itu garmen dan sepatu, padat karya. Yang mau pindah ada juga di Tangerang dan Bekasi. Total bisa 100an perusahaan," kata Suryadi, di kantor Apindo, di Jakarta, Selasa (29/10).

Apindo juga mencatat, di Bekasi ada sekitar 40 pabrik, dan di Tangerang jumlahnya sekitar 20 perusahaan. "Kalau Jakarta lebih banyak di Pulogadung saja, sisanya pabrik udah hampir enggak ada," imbuh Wasekjen Apindo, Sanny Iskandar.

Menurut Suryadi, kebanyakan pabrik tersebut merupakan perusahaan padat karya. Namun demikian, untuk merelokasi pabrik bukanlah perkara mudah. Hal itu karena butuh waktu hingga 3 tahun, mulai dari memilih lokasi, membebaskan lahan, hingga membangun.

Belum lagi untuk memberhentikan karyawan lama di lokasi lama tentu membutuhkan dana miliaran rupiah. "Ekspansi mereka lari ke Jateng, Mojokerto, Solo, karena masih aman. Tapi ada juga yang udah mikir, lebih baik jadi penjual saja lah. Itu pikiran ketakutan-ketakutan kan," imbuhnya.

Oleh karena itu, kalangan pengusaha berharap, gubernur dan walikota cermat menentukan upah minimum, menyusul Instruksi Presiden No.9/2013, dan Permenakertrans No.7/2013. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×