Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Tak disangka, usaha milik Herlina bernama Raya Craft berkembang pesat. Dalam kurun waktu kurang dari setahun, produk Lamp Shade berbahan rotan berhasil ekspor ke Italia pada bulan Agustus tahun 2022. Kala itu, ia berhasil mengekspor 100 pcs lamp shade.
Tujuannya agar pengekspor mencoba produknya. Dan, bila produknya laris, buyer di sana cukup menghubunginya lagi.
Keberhasilan itu pun tidak membuat Herlina puas. Ia mencoba berbagai cara agar produknya semakin terkenal di dalam dan luar negeri. Pada tahun 2023, Herlina ikut pelatihan bisnis dan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank, lembaga pemerintah yang didirikan undang-undang no 2 tahun 2009 dan memiliki mandat mendorong ekspor nasional melalui Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa Konsultasi. Dalam hal ini LPEI memberikan pelatihan untuk ekspor barang bagi pengusaha lokal di Indonesia maupun luar negeri melalui Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Di sana, jejaring Herlina semakin luas dan ilmu tentang ekspor semakin luas. Pelatihan dari LPEI memberikan banyak manfaat bagi usaha kerajinan rotan karya anak bangsa miliknya.
“LPEI memberikan saya pelatihan ekspor yang saya butuhkan. Selama pelatihan, relasi saya juga bertambah, khususnya sesama pelaku usaha,” cerita Herlina kepada Tim Kontan pada Kamis (10/10/2024) dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 di ICE BSD, Tangerang.
Peran LPEI untuk Business Matching
Berkat dukungan dan business matching yang difasilitasi LPEI, ekspor Raya Craft turut bertambah ke beberapa negara seperti Kanada, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Jepang. Tercatat Raya Craft kini telah memiliki produk ekspor yang dibuat oleh pengrajin lokal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, dan Lombok. Adapun produk kayu rotan alami karya Raya Craft antara lain Rattan Kooboo Grey, Kooboo Natural, Lacak, Fitrit, Seagrass, dan Mendong.
Dengan pelatihan dan relasi yang kian bertambah, ia berharap LPEI terus memberikan semangat untuk pebisnis lokal mendapatkan pasar internasional yang lebih luas. Tidak hanya melalui pembiayaan, tapi pelatihan maupun pameran. Karena, sambung Herlina, pameran seperti TEI 2024 dapat membuka business matching menuju pasar global.
“Saya berharap LPEI dapat terus memberikan dukungan kepada pelaku usaha atau UMKM lokal lewat pameran seperti ini. Di sini kan kita bisa business matching atau eksportir lain. Bisa cari tanya-tanya juga kalau ada problem bahan baku,” ujar wanita yang juga seorang graphic designer tersebut.
Dalam pameran serupa, Kepala Divisi SME & Advisory LPEI Maria Sidabutar menjelaskan, pelaku usaha yang memanfaatkan ekosistem ekspor yang disediakan oleh LPEI. Di sisi lain, kehadiran LPEI dalam pameran TEI 2024 turut mendukung ekosistem bisnis yang memberdayakan perempuan, ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berorientasi ekspor.
“Pelaku usaha berorientasi ekspor dapat memanfaatkan ekosistem ekspor yang disediakan oleh LPEI melalui produk dan jasanya,” kata Maria pada Rabu, (9/10/2024).
LPEI sendiri telah hadir di Indonesia sejak tahun 2009 di bawah naungan Pemerintah Republik Indonesia. Tujuannya untuk mendorong ekspor nasional dan membantu eksportir meningkatkan produk atau kapasitas usahanya. Terdapat empat produk unggulan LPEI yang dapat dimanfaatkan eksportir lokal, yaitu pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi.
Untuk jasa konsultasi, LPEI memberikan wadah bagi UMKM atau calon eksportir “curhat” tentang kendala bisnis. Nantinya, jasa konsultasi bakal memberikan arahan untuk mengembangkan usaha sesuai kebutuhan, misalnya dengan memanfaatkan produk LPEI, pelatihan, pendampingan, atau bantuan sarana produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News