Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski pemerintah sudah menegaskan sikap tetap melarang ekspor gas alam cair atau liqufied natural gas (LNG), konsorsium Donggi Senoro tak patah arang.
PT Pertamina (Persero) dan PT Medco Energi International Tbk, dua anggota konsorsium pemilik proyek tersebut, masih melakukan upaya terakhirnya. Sumber KONTAN di konsorsium menjelaskan, sebuah pertemuan akan mereka gelar di Jepang pekan depan.
Pertemuan tersebut menjadi kesempatan terakhir untuk melobi Kansai Electric Power Co. Inc dan Chubu Electric Power Co. Inc agar mau memperpanjang urat sabar sampai Pemerintah Indonesia memberikan izin ekspor gas.
"Konsorsium akan menjelaskan situasi di Indonesia saat ini, setelah itu mereka akan menyerahkan keputusan ke pada calon pembeli untuk lanjut atau tidak," kata si sumber, Kamis (30/7) malam.
Upaya lain yang mereka tempuh adalah melobi pemerintah. "Sambil melobi, kami meminta pembeli bersabar," kata Lukman Mahfoedz, Direktur Operasional PT Medco Energi Internasional Tbk.
Sekadar mengingatkan, hari ini (31/7) merupakan batas waktu terakhir diberikan oleh Kansai dan Chubu. Perusahaan listrik asal Jepang itu mengancam akan mencari pemasok gas yang lain jika sampai hari ini konsorsium tak mendapatkan sales appointment agreement (SAA) dari pemerintah.
Jika kedua pembeli itu konsisten dengan ancamannya, maka terhitung sejak hari ini, rencana ekspor gas Donggi Senoro ke Jepang terancam bubar. Sebab, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro sudah memastikan, bahwa pemerintah tetap melarang ekspor LNG Donggi Senoro. "Patokan kami adalah rapat di Kantor Wapres. Keputusan yang sudah dibuat waktu itu tetap kita pegang," kata Purnomo, Kamis (30/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News