Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten ritel produk fotografi dan videografi, PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) menargetkan kinerja yang lebih kuat pada tahun 2025 dengan mengusung tiga strategi utama: ekspansi gerai, penguatan komunitas, dan percepatan digitalisasi.
CEO DOSS Tahir Matulatan menyampaikan bahwa pihaknya akan membuka dua toko baru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Semarang, Jawa Tengah.
Langkah ini bertujuan memperluas jaringan distribusi dan memperkuat basis reseller di daerah potensial.
Baca Juga: Merasakan Manfaat Kecerdasan Buatan dan IoT, Masyarakat Bisa Berinteraksi Langsung
Di sisi digital, DOSS akan mengintegrasikan sistem omnichannel yang menyatukan pengalaman berbelanja online dan offline.
Transformasi ini mencakup penyatuan layanan data, logistik, dan pengalaman pelanggan dalam satu ekosistem digital yang terintegrasi.
"Website DOSS juga akan dikembangkan menjadi platform terpadu yang mencakup fitur belanja, edukasi, komunitas, hingga layanan purnajual," ujar Tahir dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (22/6).
Lebih lanjut, DOSS juga menaruh perhatian pada pengembangan komunitas melalui penyelenggaraan berbagai event kreatif dan edukatif seperti Photolympic serta festival film pendek.
Baca Juga: Penerimaan Seret, Belanja Lambat, Ekonomi Terancam Tak Capai Target
Dengan strategi ini, DOSS membidik peningkatan pangsa pasar ritel kamera digital hingga 33%, serta pertumbuhan penjualan sebesar 11% pada 2025.
“Indonesia sedang menuju era ekonomi visual. DOSS hadir sebagai fasilitator utama bagi para kreator konten, brand, dan pelaku industri visual. Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi visual di Asia Tenggara,” tegas Tahir.
Kinerja Solid Kuartal I-2025
Hingga kuartal I-2025, DOSS mencatat pendapatan sebesar Rp 193 miliar, tumbuh 19,7% secara tahunan (YoY). Sementara laba bersih naik signifikan sebesar 49,3% YoY menjadi Rp 5,4 miliar.
Melalui entitas ritel DOSS Megastore, perusahaan semakin menegaskan identitasnya bukan sekadar toko kamera, melainkan sebagai ekosistem visual kreatif terdepan di Tanah Air.
Baca Juga: Asosiasi Logistik Desak Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi, Ini Alasannya
“Media sosial dan konten visual kini menjadi tulang punggung hampir semua sektor bisnis. Di tengah arus besar ini, DOSS hadir sebagai enabler, fasilitator, dan mitra utama bagi siapa pun yang berkarya lewat gambar dan video,” ujar Tahir.
Ekspansi Ekosistem 360
Sejak berdiri pada 2006, DOSS telah berevolusi dari toko kamera menjadi jaringan ritel omnichannel dengan 11 outlet di 6 kota besar dan lebih dari 99.000 pelanggan terdaftar.
Selain menjual produk, DOSS mengembangkan ekosistem 360 derajat yang mencakup: DOSS Studio (studio produksi), B Film School (sekolah film), CamKlinik (layanan perawatan kamera), dan Marketplace pre-loved untuk perangkat kreatif.
Dengan model bisnis menyeluruh ini, DOSS terus memperkuat posisinya sebagai pionir industri ritel kamera sekaligus pusat ekosistem visual kreatif di Indonesia.
Selanjutnya: Adira Finance Pertimbangkan Beberapa Aspek dalam Menerbitkan Obligasi
Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News