Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri logistik mendesak pemerintah untuk mengevaluasi tarif Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) yang dinilai terlalu tinggi dan membebani biaya distribusi barang.
Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) mengakui bahwa keberadaan tol itu bermanfaat bagi sejumlah pihak, mulai dari pelaku usaha logistik. Ruas itu jadi penghubung antara kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Priok dengan jarak yang lebih dekat.
Adil Karim, Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) ALFI Jakarta, mengatakan Tol Cibitung-Cilincing merupakan solusi mengurangi kemacetan di Jakarta-Cikampek.
Namun, Adil juga menyoroti tarif yang terlalu mahal. “Kita menyampaikan kepada pemerintah bahwa tol itu harga tarifnya itu harus dievaluasi kembali, baik juga pada pengelola, itu harus dievaluasi kembali tarif tolnya,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (22/6).
Adil bilang, banyak sopir truk menganggap biaya tol saat ini terlalu mahal dibandingkan rute alternatif melalui Tol Cikampek dan jalan biasa. Hal ini menjadi alasan utama mereka enggan menggunakan tol tersebut.
Baca Juga: Kinerja Jasa Marga Tumbuh Didorong Kenaikan Tarif Tol
Selain itu, ia juga mendorong adanya integrasi akses langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok agar arus logistik tidak bercampur dengan jalur umum dan lebih efisien.
Selain jadi solusi strategis untuk mengurai kemacetan, khususnya di Tol Cikampek, kehadiran Jalan Tol Cibitung-Cilincing memperkuat konektivitas logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Tol ini dinilai sebagai koridor ideal dalam sistem integrasi logistik nasional, yang bertujuan menghubungkan kawasan industri dengan pusat distribusi seperti pelabuhan dan bandara, guna mempercepat dan mengefisienkan pengiriman barang.
Integrasi jalur logistik seperti ini juga diharapkan mendorong penyesuaian tarif tol agar lebih terkoordinasi dan terjangkau. Di tengah kemacetan parah di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan belum optimalnya penggunaan tol eksisting, integrasi menjadi kebutuhan mendesak.
Namun, mahalnya tarif Tol Cibitung-Cilincing menjadi sorotan. Meskipun masyarakat merasakan manfaat kehadiran tol tersebut, mereka berharap adanya evaluasi tarif agar manfaatnya lebih maksimal.
Baca Juga: Urgensi Diskon Tarif Tol Dipertanyakan
Tokoh masyarakat Bekasi, Drahim Sada, menilai tol ini membawa dampak positif bagi wilayahnya. “Nilai NJOP tanah naik, perumahan berkembang, dan pelaku UMKM bertambah. Ada usaha air galon, warung, dan lainnya,” ujarnya.
Senada, tokoh pemuda Tambun Utara, Agus Sutejo alias Tejo, juga melihat dampak ekonomi yang nyata. Ia mengungkap, sekarang harga rumah bisa tembus Rp 400 juta– Rp500 juta di kawasan itu.
Selanjutnya: Likuiditas Ketat, Transaksi Pasar Uang antar Bank Meningkat
Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News